Sampah Elektronik Makin Banyak, Beratnya Setara Tembok Besar China
- abc
Sampah elektronik memiliki kandungan metal berharga, tapi hanya 17,4 persen yang bisa didaur ulang. (Getty Images: Christian Thompson)
Jumlah sampah elektronik secara global meningkat lagi tahun ini. Sayangnya, sebagian besar tidak mungkin didaur ulang.
Salah satu alasannya adalah karena pandemi COVID-19 yang membuat peningkatan ketergantungan pada teknologi untuk kerja atau hiburan di rumah.
Jumlah e-waste yang dibuang diperkirakan mencapai 57,4 juta ton pada 2021, menurut Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) Forum.
Artinya ada tambahan 2 juta ton dibandingkan tahun lalu.
Kalau dibayangkan, maka beratnya kira-kira hampir sama dengan berat Tembol Besar China, menurut WEEE, meski perkiraan berat Tembok Besar China bervariasi.
Sampah elektronik memiliki beragam kandungan, mulai dari emas dan perak, yang jumlahnya sedikit, hingga kaca dan elemen jarang lainnya.