Konsumsi Air Minum Seperti Apa untuk Jaga Imunitas Tubuh?

Minum air.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Air di dalam tubuh memiliki fungsi penting di antaranya membawa nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel tubuh, mengatur suhu tubuh, hingga membantu proses pencernaan.

Kurangnya konsumsi cairan bisa menyebabkan dehidrasi yang berbahaya bagi kesehatan serta membuat beban kerja tubuh menjadi lebih berat. Sebab, sebagian besar komposisi tubuh manusia terdiri dari cairan, yang mana air di dalam tubuh membentuk sekitar 60 sampai 70 persen dari total berat badan.

Dehidrasi merupakan kehilangan cairan tubuh yang berlebihan karena penggantian cairan yang tidak cukup akibat asupan yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh dan terjadi peningkatan pengeluaran air.

Seiring semakin membaiknya pandemi COVID-19, masyarakat diharapkan jangan lengah untuk menerapkan protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh dengan berolahraga serta menjaga asupan makanan dan minuman.

Maka tidaklah heran jika penelitian yang dilakukan Indonesia Water Institute (IWI), Selasa, 19 Oktober 2021, menyatakan bahwa konsumsi air meningkat saat pandemi. Bagi tubuh manusia, air ibarat bahan bakar bagi kendaraan bermotor. Tanpa bahan bakar, kendaraan tidak akan bisa bergerak. Begitu pula tubuh kita, tanpa air juga akan mogok.

Karena itu, air disebut komponen vital tubuh manusia. Selain berfungsi menggerakkan sistem metabolisme tubuh, air juga berperan penting menjaga imunitas. Apalagi pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir, air menjadi kebutuhan pokok untuk melindungi dan menjaga tubuh dari serangan virus.

Minum air.

Photo :
  • Pixabay

Lantas, kualitas air seperti apa yang efektif menjaga dan melindungi tubuh? Tentu saja bukan sekadar air pelepas rasa dahaga, melainkan air yang memiliki karakteristik tertentu. Air minum yang baik adalah yang kaya akan mineral alami dan memiliki pH yang baik, yaitu di atas 8,6+.

Berasal dari Tanah Terdalam, Ini Cara AQUA Memastikan Airnya 100% Aman

Angka ini bisa diraih melalui proses ionisasi, yaitu suatu proses pemisahan untuk mendapatkan air yang baik. pH 8,6+ lebih tinggi dari pH rata-rata air minum pelepas dahaga biasa, sehingga tubuh akan mempunyai kemampuan efektif untuk menangkal dan menetralisir kandungan limbah asam di dalam metabolisme tubuh.

"Air baik juga berperan sebagai anti-oksidan yang berfungsi menangkal dan menurunkan proses oksidasi di dalam tubuh," demikian menurut penelitian Indonesia Water Institute (IWI).

Resmikan Sistem Penyediaan Air Minum di Lampung, Jokowi: Ini Biayanya Rp1,38 Triliun

Proses oksidasi dalam tubuh dapat merusak sel-sel tubuh yang sehat. Di dalam air yang baik pula terdapat mikromolekul dengan kandungan mineral alami yang terpilih dan seimbang. Mikromolekul dapat dengan cepat diserap oleh tubuh sehingga dapat membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan.

Selain itu kandungan ion-ion mineral alami di dalam air baik telah teruji dan terbukti sangat efektif di dalam mengatasi dehidrasi tubuh, sehingga air baik sangat penting dikonsumsi terlebih bagi mereka yang aktif agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Aksi Menteri Basuki Buktikan Air Keran di IKN Bisa Diminum Langsung

Air baik dengan pH di atas 8,6+ didapat dari sumber air terpilih. Demikian juga dalam proses pengolahan, pengemasan, dan penanganan, semua melalui prosedur yang diawasi dengan ketat untuk menjaga dan mendukung kelestarian alam pegunungan.

Ilustrasi air putih

Mengintip Proses Pembuatan Air Minum, dari Mata Air Sampai ke Tangan Masyarakat

Masyarakat Indonesia juga perlu tahu bahwa setiap tetes air yang dikonsumsi setiap hari telah melewati proses yang ketat dan terjaga kualitasnya untuk memenuhi standar.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2024