China Membantah, Amerika Lega
- PressTV
VIVA – China mengakui jika sedang menguji coba kendaraan luar angkasa. Tapi bukan rudal hipersonik seperti yang dibicarakan banyak pihak. Beijing meluncurkan roket Long March ke stratosfer awal tahun ini, namun sebuah laporan mengklaim kalau China sedang menguji senjata mematikan jenis baru.
Mengutip pernyataan lima orang yang mengaku mengetahui masalah ini, surat kabar Financial Times melaporkan bahwa China sedang menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir. Menurut kelima narasumber anonim itu kendaraan terbang melalui ruang angkasa dan mengelilingi dunia sebelum meluncur ke bawah menuju target yang dituju.
Masih kata sumber yang sama, uji coba roket hipersonik nuklir China tersebut membuat terkejut Biro Pusat Intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA. Namun, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa informasi itu tidak benar.
"Itu bukan rudal (hipersonik), tapi kendaraan luar angkasa yang sudah menjadi tes rutin untuk pengujian penggunaan kembali kendaraan," tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, seperti dilansir VIVA Tekno dari laman Metro, Selasa, 19 Oktober 2021.
Menurutnya, penting bagi China melakukan uji keandalan roket (reliability test) supaya bisa menyediakan metode yang murah dan nyaman bagi manusia untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa maupun sebaliknya. "Ini bukan sesuatu yang baru dan aneh. Sudah banyak perusahaan melakukan tes serupa," tutur Zhao.
Ia juga mengatakan tes tersebut dilakukan pada Juli, bukan Agustus 2021 seperti yang dikatakan surat kabar Financial Times. Amerika Serikat mengamati dengan cermat program militer China untuk menilai kemungkinan risiko yang ditimbulkan oleh rivalnya itu.
Rudal terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam dengan kecepatan sangat tinggi. Sementara senjata hipersonik dapat mencapai target lebih cepat dan dapat bermanuver.
Senjata hipersonik sangat sulit untuk dikendalikan karena terbang menuju target pada ketinggian yang lebih rendah dan masih dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara atau sekitar 3.850 mph.
Amerika Serikat dan Rusia beserta lima negara lainnya juga lagi mengembangkan rudal hipersonik. Korea Utara pada bulan lalu mengatakan kalau mereka telah melakukan uji coba rudal hipersonik yang baru dikembangkannya.
Rudal tersebut bisa mencapai kecepatan hingga 21 ribu mph serta mampu menyerang di mana saja di Bumi dari luar angkasa dalam hitungan menit. Teknologi militer ini pun dikenal sebagai sistem pengeboman orbital fraksional.