Arkeolog Temukan Senjata Pemusnah Manusia, Bahan Bakunya dari Kentang
- Haaretz
VIVA – Ribuan Roket V-2 diluncurkan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II yang menyebabkan sekitar sembilan ribu warga di Inggris tewas. Senjata pemusnah manusia itu sukses diluncurkan dari Belanda dan hanya butuh beberapa menit untuk mencapai Inggris.
Beruntung, roket yang akhirnya meledak di Lapangan St Mary's Platt itu tidak membunuh siapa pun ketika meledak pada tengah malam di Hari Valentine atau 14 Februari 1944. Namun, roket itu meninggalkan kawah besar sedalam 1,2 meter (14 kaki) dan lebar 11,5 meter (38 kaki).
Arkeolog dari Research Resource Archaeology sedang menggali di lokasi kawah minggu ini. Colin dan Sean Welch bersaudara, yang menjalankan proyek tersebut, mengawasi penggalian lubang sepanjang 9 meter yang segera mengungkapkan sisa-sisa Roket V-2. Tim mereka sebelumnya telah bekerja di lima situs Roket V-2 lainnya, tetapi yang ini dikatakan berbeda.
"Roket V-2 akan memasuki bumi dengan sudut, dalam hal ini lintasan sekitar 70 derajat. Kami biasanya berharap menemukan sisa-sisa paling banyak di sisi kawah terjauh dari titik masuk, tetapi ketika kami menggali di sana tidak ada apa-apa," ujar Welch, seperti dikutip dari situs The Sun, Senin, 27 September 2021.
Bagian roket yang ditemukan pada pekan ini adalah ruang bakar yang berisi campuran oksigen cair dan alkohol. Ramuan ini akan mengirim roket melaju ke tanah dengan kecepatan 3.300 mil per jam.
Lapisan ragstone disebut telah membuat roket lebih dekat ke titik tumbukan. Bagian roket yang ditemukan beberapa hari yang lalu adalah ruang bakar yang berisi campuran oksigen cair dan alkohol.
"Roket-roket mereka melaju sangat cepat. Jika roket mengenainya, Anda tidak akan pernah tahu apa-apa tentang itu. Sisa-sisa roket akan dibersihkan dan dipulihkan dalam proses yang sangat teliti yang bisa memakan waktu hingga 18 bulan," ungkap Welch.
Ia juga mengatakan setiap Roket V-2 akan membutuhkan 30 ton kentang untuk membuat alkohol yang diperlukan dalam satu kali peluncuran. Senjata ini memang disiapkan ketika Nazi Jerman kekurangan pangan yang ekstrem dan adanya pemogokan berlanjut, bahkan ketika mereka mulai kalah perang.
Setelah perang, ditemukan bahwa kode-kode ini dapat menghubungkan item roket kembali ke pabrik tempat mereka dibuat. Beberapa bagian Roket V-2 sekarang diketahui telah dibuat di Cekoslowakia dan satu pabrik di Austria.