Utak-atik Angka yang Pas Kapan Manusia Bisa Ketemu Alien

Alien.
Sumber :
  • The Guardian

VIVA – Fisikawan nuklir keturunan Italia-Amerika, Enrico Fermi, mengajukan pertanyaan kepada rekan-rekannya. Ia mengatakan jika kehidupan adalah hal yang biasa di alam semesta.

Alam Semesta Tidak Terbatas, Alien Bisa Ada di Mana Saja

Lantas, mengapa manusia tidak bisa melihat bukti aktivitas makhluk hidup yang ada di luar sana? Itu pertanyaan Fermi pada 1951.

Gara-gara pertanyaan ini pula banyak resolusi yang diusulkan tentang bagaimana kecerdasan luar angkasa (ETI) bisa menjadi umum, tapi tidak tertangkap oleh instrumen yang ada di Bumi.

Sosok Luna Bijl, Kekasih Maarten Paes yang Memiliki Karier Mentereng

Beberapa kemungkinan karena umat manusia belum menyadari kalau mereka tidak sendiri. Namun, dalam penelitian terbaru, Robin Hanson dan tim memiliki model baru untuk menentukan kapan alien akan mampir ke planet ini lalu bertemu manusia.

Menurut penelitian mereka bahwa umat manusia lebih awal terjun ke alam semesta dan akan bertemu dengan alien dalam 200 juta hingga 2 miliar tahun dari sekarang, seperti dilansir dari laman Universe Today, Selasa, 21 September 2021.

Lokasi Temuan Tengkorak di Ancol Terkuak, Bekas Tempat Kapal Zaman Belanda

Model grabby civilizations mengasumsikan sebagai 'peradaban yang dilahirkan', menurut serangkaian langkah yang mirip dengan apa yang manusia lihat dengan evolusi biologis kehidupan di Bumi.

Model ini kemudian akan berkembang pada tingkat yang sama, mengubah volume ruang yang mereka tempati, dan mencegah munculnya peradaban berteknologi maju.

Kecepatan ekspansi peradaban alien dapat diperkirakan berdasarkan fakta bahwa manusia tidak mendeteksi keberadaan mereka pada saat ini. Hal itu karena jumlah waktu mereka untuk berevolusi masih sangat panjang.

Hanson dan timnya mampu menghasilkan perkiraan di mana grabby civilizations berada di alam semesta, berapa banyak alam semesta yang telah mereka tempati sejauh ini, dan berapa lama lagi manusia dapat bertemu alien.

Perkiraan saat ini menunjukkan bahwa alam semesta berusia 13,8 miliar tahun. Sedangkan, Tata Surya dan Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun silam. Berdasarkan bukti fosil terbaru maka bentuk kehidupan paling awal diyakini muncul antara 3,8 hingga 4,2 miliar tahun yang lalu.

Sementara itu umat manusia sudah ada di Bumi selama 200 ribu tahun terakhir dari sejarah Bumi dan hanya menikmati tingkat perkembangan teknologi sekitar 70 tahun saja.

Hal ini mengingat perbedaan antara angka-angka ini maka banyak ilmuwan berpendapat jika umat manusia bisa saja menjadi satu-satunya kecerdasan paling maju di alam semesta.

ETH Zurich - Swiss Federal Institute of Technology

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Mahasiswa Tiongkok, menurut media Jerman, terlibat dalam pekerjaan penelitian yang mungkin memiliki potensi penerapan di dunia militer.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024