Jangan Terbuai Modus Hacker

Hacker.
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Perkembangan teknologi digital telah menjangkau berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan kehadiran layanan perbankan digital. Tidak hanya menawarkan kenyamanan dan kemudahan, aspek keamanan juga menjadi fokus utama yang terus dikembangkan melalui penggunaan teknologi keamanan berlapis.

Demi mewujudkan ekosistem digital dan perbankan yang aman, diperlukan upaya kolaboratif antara penyedia layanan dan penggunanya. Dalam hal ini, penyedia layanan bertanggung jawab untuk mengembangkan keamanan yang berkelanjutan.

Sementara itu, pengguna layanan juga perlu waspada untuk ikut membantu melindungi data dan dana miliknya agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab – peretas atau hacker.

Tren digitalisasi di sektor perbankan telah mengangkat saham sejumlah bank yang menyatakan diri sebagai bank digital. Selain itu, banyak investor melirik bank untuk akuisisi dan ditransformasi menjadi bank digital.

Hal ini berkaitan dengan keamanan dan sistem digital dan digital blackout. Terlebih, pandemi COVID-19 telah mendorong bank untuk melakukan transformasi digital saat nasabah terus menggunakan layanan digital.

Data Bank Indonesia menunjukkan nilai transaksi digital banking meningkat 39,39 persen year on year (yoy) menjadi Rp17.901,76 triliun pada sepanjang semester pertama 2021. Bahkan, bank sentral memproyeksi transaksi digital banking bisa melesat 30,1 persen yoy mencapai Rp35.600 triliun sepanjang tahun ini.

Tak heran jika para penjahat siber atau hacker terus mengintai sektor ini. Oleh karena itu, nasabah perlu lebih mengenal bentuk-bentuk kejahatan siber karena modus serangannya terus berkembang.

“Melihat akselerasi digital yang semakin cepat tentunya harus diikuti dengan kewaspadaan akan beragam modus kejahatan siber yang terus berkembang," kata Direktur Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengawas Spesialis, Departemen Surveilans Sistem Keuangan Bank Indonesia, Anton Daryono.

Perkuat Ekosistem Fintech Lending, Privasi Konsumen Jadi Prioritas

Untuk itu, muncul inisiatif kolaborasi kampanye #DatamuRahasiamu oleh Jenius dari Bank BTPN, Blu by BCA Digital, BCA, BNI, dan Twitter Indonesia. Digital Banking Head BTPN Irwan Tisnabudi menyampaikan edukasi keamanan bakal semakin maksimal jika dilakukan bersama demi terwujudnya ekosistem perbankan yang aman.

"Kami mendukung penuh kegiatan #DatamuRahasiamu dan terus menambah keamanan di Jenius. Jenius juga memperkenalkan laman www.jenius.com/pages/jeniusaman yang berisikan informasi keamanan digital terkini," tutur Irwan.

Pakar Ungkap Cara Ampuh Lawan Serangan Siber yang Marak

Sementara itu, Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansah menambahkan melihat perkembangan dan adopsi teknologi yang makin pesat, data pribadi menjadi hal yang sangat berharga.

"Kami berkomitmen untuk menjadi bagian dari peningkatan kesadaran masyarakat agar lebih mengerti mengenai betapa pentingnya menjaga keamanan data pribadi, terutama ketika sedang berada di ranah digital," jelas dia.

Indodax Sudah Beroperasi Lagi, Catat Transaksi hingga Rp547 Miliar
Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS).

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

Aktifitas spionase tersebut terutama menargetkan lembaga pemerintah, penyedia infrastruktur penting, dan industri utama, termasuk telekomunikasi, pertahanan, dan energi.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024