Benda Langit Melayang di Luar Angkasa Bikin Bingung Astronom

Ilustrasi planet baru.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penemuan satu benda langit yang biasa disebut kerdil cokelat (brown dwarf) oleh Dan Caselden, seorang saintis, membuat bingung para astronom dunia. Kerdil cokelat ini diberi nama "The Accident" karena ditemukan tak disengaja, (by accident) semata-mata karena faktor keberuntungan.

Yang menarik dan juga membingungkan, karakteristik Accident tak seperti cokelat kerdil yang dikenal selama ini di dunia astronomi, menurut pernyataan yang dikeluarkan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, NASA.

Kerdil cokelat adalah sebutan untuk benda kosmik yang massanya lebih kecil dari bintang dan lebih besar dari planet. Dengan kata lain, terlalu kecil untuk disebut bintang, namun terlalu besar untuk dikategorikan sebagai planet.

Massa cokelat kerdil mulai dari 12 kali Jupiter hingga setengah Matahari kita. "Accident tak seperti yang kita perkirakan," kata Davy Kirkpatrick, ahli astrofisika di IPAC at Caltech in Pasadena, California, AS, yang memimpin kajian atas benda langit ini.

"Penemuannya menunjukkan kepada kita bahwa komposisi kerdil cokelat lebih variatif dari yang kita ketahui selama ini. Ada banyak keanehan di luar sana dan kita harus berpikir keras bagaimana meneliti objek ini," ujar Kirkpatrick, seperti dikutip dari situs BBC, Minggu, 5 September 2021.

Accident yang memiliki nama resmi WISEA J153429.75-104303.3 berlokasi sekitar 50 tahun cahaya dari Bumi dan berotasi dengan kecepatan 800.000 kilometer per jam, lebih cepat dari kerdil-kerdil cokelat yang ditemukan di area dengan jarak yang sama dari Bumi.

Meski begitu, benda langit ini membingungkan karena tingkat kecerahan yang ditunjukkan tak seperti kerdil cokelat yang sebaya dengannya. Biasanya, seiring dengan bertambahnya usia, kerdil-kerdil cokelat mendingin dan kecerahannya memudar.

Tapi, Accident memperlihatkan, pada panjang-panjang gelombang kunci, ia suram yang mengisyaratkan ia tua dan dingin, namun di panjang gelombang lain ia tampak cerah, tak ubahnya seperti kerdil cokelat muda.

Caselden menemukan Accident menggunakan program online yang ia buat untuk menemukan kerdil cokelat yang didata NASA melalui inisiatif Near-Earth Object Wide-Field Infrared Survey Explorer (NEOWISE), yang dimulai pada 2013.

Planet Ini Punya Ekor Panjang karena Tertiup Angin Matahari

Para saintis memperkirakan usia Accident antara 10 miliar dan 13 miliar tahun, atau dua kali lebih tua dari umur rata-rata kerdil-kerdil cokelat yang dikenal oleh para astronom.

Rentang usia ini mengisyaratkan Accident terbentuk pada fase ketika galaksi Bima Sakti masih sangat muda dan saat memiliki susunan kimiawi yang berbeda. Para peneliti berusaha mengamati Accident dengan menggunakan teleskop di Observatorium W. M. Keck di Hawaii, AS.

3 Killed in Bandung Trains Collide

Pada panjang gelombang inframerah ia sangat redup sehingga tak terdeteksi. Juga, jika menilik rotasinya yang sangat cepat, para peneliti memperkirakan Accident adalah warga lama di galaksi kita. Observasi lebih jauh juga menunjukkan, tingkat metananya rendah jika dibandingkan kerdil cokelat lain.

Karakteristik ini mendukung analisis bahwa Accident terbentuk tak lama setelah kelahiran Bima Sakti sekitar 13,6 miliar tahun yang lalu. Pada titik tersebut, Bima Sakti terbentuk sebagian besar oleh hidrogen dan helium; hanya sedikit karbon, unsur penting untuk menciptakan metana.

Indonesian Transportation Safety Still Needs Attention, MTI Says

"Tidak terlalu mencengangkan menemukan kerdil cokelat setua ini. Yang membingungkan adalah ia ditemukan di 'halaman belakang' kita," ujar ahli astrofisika Federico Marocco yang menulis laporan kajian tentang Accident.

"Dalam pandangan kami, kerdil cokelat [seperti Accident] memang ada, tapi sungguh sangat jarang. Kita sangat beruntung bisa menemukannya di lokasi yang sangat dekat dari Sistem Tata Surya kita. Ini ketidaksengajaan yang menyenangkan," kata Marocco.

Ilustrasi langit bertabur ribuan bintang.

Benda Langit Jatuh di Sebelah Utara Indonesia

Benda langit jatuh di sebelah utara Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
5 September 2024