Alami Kebocoran Data, Apa Itu Aplikasi e-HAC?

Ilustrasi kebocoran data.
Sumber :
  • Pixabay/blickpixel

VIVA – Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Anas Ma’ruf mengatakan bahwa pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera menghapus aplikasi Electronic Health Alert Card atau e-HAC.

7 Jenis Rempah Ini Ampuh untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok untuk Program Diet

Sebab, belakangan ini ditemui adanya kebocoran data dari aplikasi tersebut, yakni pada 15 Juli lalu di mana beredar kasus kebocoran data e-HAC yang diungkap oleh peneliti siber dari VPNMentor. Diketahui, ada sebanyak 1,3 juta data pengguna aplikasi tersebut yang bocor hingga mencapai ukuran 2 GB.

Apa itu aplikasi e-HAC?

Temuan DPD RI Terkait Polemik Proyek PSN Tangerang

Electronic Health Alert Card atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan merupakan sistem yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, dalam hal ini Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, aplikasi ini bertujuan untuk menjawab tantangan era globalisasi untuk memonitor calon pengunjung yang akan datang ke Indonesia melalui pintu gerbang pelabuhan laut maupun bandara.

Dibuka Melemah, IHSG Masih Dibayangi Koreksi Meski Bursa Asia-Pasifik Menguat

Artinya, mereka yang ingin datang ke Indonesia harus mendaftarkan diri terlebih dahulu ke aplikasi e-HAC ini untuk kemudian menunjukkan barcode setibanya di Indonesia.

Sudah tidak lagi digunakan

Namun, aplikasi ini sudah tidak lagi digunakan per Juli 2021 lalu. Sebab, pemerintah kini sudah beralih dan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi

Hal tersebut sebagaimana tertera dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/847/2021 tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan bagi Pengguna Transportasi Udara yang Terintegrasi dengan Aplikasi PeduliLindungi.

Terkait keamanan PeduliLindungi, Anas Ma’ruf menegaskan sudah menjamin keamanannya dan aplikasi e-HAC yang lama tidak terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.

“Data e-HAC yang lama tidak terhubung dengan data yang ada di PeduliLindungi. Terkait yang baru sudah dijamin keamanannya, sudah di pusat data nasional. Sedangkan yang lama sedang upaya lakukan investigasi,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa, 31 Agustus 2021.

Kebocoran terjadi dari pihak mitra

Adapun kebocoran data pada aplikasi lama yang dikembangkan oleh Kemenkes itu diduga berasal dari pihak mitra dan sudah diketahui oleh pemerintah.

“Dugaan kebocoran data e-HAC yang lama diakibatkan kemungkinan adanya dugaan kebocoran di pihak mitra dan ini sudah diketahui oleh pemerintah,” lanjutnya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya