Malam Ini Momentum yang Tepat untuk Kencan Romantis
- http://altovart.blogspot.com/2014/05/fenomena-blue-moon-bukan-hanya-nama.html
VIVA – Pada Minggu malam ini, 22 Agustus 2021, sepertinya akan menjadi momentum yang tepat untuk kencan romantis dengan pasangan. Sebab, ada kemunculan Blue Moon. Fenomena apakah ini?
Mengutip situs LAPAN, Blue Moon adalah salah satu Bulan Purnama tambahan. Blue Moon terbagi menjadi dua, yakni Blue Moon bulanan (monthly Blue Moon) dan Blue Moon musiman (seasonal Blue Moon).
Blue Moon bulanan muncul jika Bulan Purnama terjadi pada sekitar awal bulan Masehi. Hal ini dikarenakan rata-rata lunasi sebesar 29,53 hari, lebih pendek dibandingkan dengan 11 bulan dalam kalender Masehi. Sementara Blue Moon musiman terjadi sedikit lebih jarang daripada Blue Moon bulanan.
Dalam 1.100 tahun antara 1550 dan 2650, ada 408 Blue Moon musiman dan 456 Blue Moon bulanan. Dengan demikian, baik musiman maupun bulanan, Blue Moon terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun. Nah, Blue Moon yang akan tampil nanti malam termasuk yang musiman.
Blue Moon dapat disaksikan di seluruh wilayah di Indonesia. Puncak Blue Moon berlangsung pada pukul 19.01.56 WIB atau 20.01.56 WITA atau 21.01.56 WIT. Dengan kata lain, sejak Matahari terbenam sesuai geografis masing-masing hingga sebelum terbit Matahari, masyarakat sudah bisa disaksikan.
Tidak ada cara khusus untuk melihat peristiwa Blue Moon ini. Dapat disaksikan dengan kamera dan dipotret untuk mengabdikan momen tersebut. Tapi tentu saja, cuaca dan polusi juga mempengaruhi kejelasan dalam menyaksikan fenomena Blue Moon.
Sebelumnya, fenomena lain sudah terjadi pada akhir Juli 2021, yaitu puncak hujan meteor Delta Aquarid dan Capricornid. Khusus hujan meteor Delta Aquarid ini dikaitkan dengan jejak berdebu dari Komet 96P Machholz.
Ketika komet berlomba mengelilingi Matahari maka panas bintang menyebabkannya melepaskan potongan-potongan material yang tertinggal di orbitnya. Bumi menabrak medan kosmik ini setiap tahunnya yang menghasilkan Hujan Meteor Delta Aquarid antara Juli hingga awal Agustus tahun ini.
Pada saat yang sama, Bumi juga dilintasi Komet 169P/NEAT. Partikel-partikel kecil dan puing-puing yang ditumpahkan oleh benda-benda es dan terbakar ketika jatuh melalui atmosfer sehingga menghasilkan tampilan cahaya yang indah dan terkadang berwarna-warni.