WhatsApp Ancam Blokir Permanen Pengguna
- NewsBeezer
VIVA – WhatsApp mengeluarkan peringatan keras ke pengguna di seluruh dunia. Anak usaha Facebook itu menegaskan akan memblokir selamanya pengguna yang masih memakai platform WhatsApp Plus, yakni aplikasi tidak resmi untuk membuka fitur menarik.
Sejumlah pengembang atau developer telah membuat versi WhatsApp tidak resmi. Mengimpor kontak dan percakapan ke dalam aplikasi obrolan akan membuka fungsionalitas tambahan serta menjaga semua riwayat obrolan tetap utuh.
WhatsApp Plus adalah platform ilegal yang jauh lebih menggoda daripada beralih ke layanan saingan seperti Telegram atau Signal, yang mungkin tidak digunakan oleh teman dan keluarga yang masih menggunakan layanan WhatsApp resmi.
Platform ini juga salah satu aplikasi pesan instan tidak resmi yang menghadirkan fitur tambahan ke WhatsApp asli buatan Facebook tersebut, seperti dilansir dari laman Express, Rabu, 18 Agustus 2021.
Beralih ke WhatsApp Plus memungkinkan penggunanya menjadwalkan pesan teks dan membuat balasan otomatis, mengirim lebih banyak foto dalam satu batch, mematikan tanda centang biru yang sudah dibaca untuk semua pesan masuk saat pengguna masih dapat melihat penerima telah membaca pesan teks.
Meski fitur tambahan ini terdengar menggoda, namun WhatsApp Plus menimbulkan risiko untuk pengguna. Jadi, bagi siapa pun yang ketahuan menggunakan WhatsApp Plus, atau WhatsApp versi pihak ketiga, langsung diblokir permanen oleh tim WhatsApp.
"Aplikasi yang tidak didukung seperti WhatsApp Plus, WhatsApp GB atau aplikasi yang mengklaim dapat memindahkan obrolan WhatsApp antar ponsel, adalah versi WhatsApp yang diubah. Aplikasi tidak resmi ini dikembangkan oleh pihak ketiga dan melanggar Ketentuan Layanan kami," ujar anak usaha Facebook tersebut.
WhatsApp menegaskan bahwa mereka tidak dapat memvalidasi praktik keamanan aplikasi ketiga. Oleh sebab itu, WhatsApp melarang keras penggunaan aplikasi yang kemungkinan besar dapat membaca pesan di latar belakang atau memperkenalkan iklan untuk menghasilkan pendapatan bagi pengembang pihak ketiga.
Kemungkinan lainnya adalah pengembang pihak ketiga yang menciptakan WhatsApp Plus tidak seaman WhatsApp resmi, sehingga memungkinkan pelaku kejahatan menyelundupkan malware ke dalam aplikasi tersebut.