Benda Langit Raksasa Mau Tabrak Bumi, NASA: Tak Usah Khawatir
- dw
VIVA – Asteroid Bennu telah berada di jantung misi OSIRIS-REx NASA yang telah menjelajahi batu luar angkasa serta mengumpulkan sampel permukaan sejak 2018.
Misi tersebut juga memungkinkan para ilmuwan NASA untuk mempelajari lebih lanjut tentang orbit Bennu yang tidak pasti karena diperkirakan mendekati orbit Bumi dalam 200 tahun ke depan.
Karena ukuran dan lintasannya, NASA memberi cap Bennu sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya atau PHA. Asteroid Bennu diperkirakan berukuran sekitar 1.600 kaki (490 meter) di ekuatornya, yang berarti lebih besar dari gabungan Patung Liberty di New York, AS dan Menara Eiffel dari Paris, Prancis.
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan para ilmuwan NASA, kemungkinan Bennu menabrak Bumi lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Tapi kemungkinan dampaknya masih sangat kecil.
Davide Farnocchia, ilmuwan yang berada di Laboratorium Propulsi Jet NASA, mengaku tidak usah terlalu khawatir tentang hal itu, sebagaimana dikutip dari Express, Jumat, 13 Agustus 2021. Karena, peluang Asteroid Bennu menabrak Bumi semakin lama semakin menurun. Dari 1/2.700 menjadi 1/1.750 atau 0,057 persen dalam 200 tahun ke depan.
"Sekarang saja angkanya hanya 0,037 persen. Asteroid Bennu juga akan melewati Bumi tanggal 25 September 2135. Ini yang memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari efek gravitasi Bumi pada orbitnya," jelas dia.
Secara khusus, Farnocchia menyebut ada kemungkinan Bennu akan melewati lubang kunci gravitasi yang menempatkannya di jalur tabrakan di masa depan dengan Bumi. Lubang kunci gravitasi adalah wilayah di ruang angkasa yang dapat menggeser lintasan asteroid ke arah baru yang tidak pasti.