Begini Akibatnya kalau Rotasi Bumi Melambat
- NASA
VIVA – Sejak terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun silam, rotasi Bumi secara bertahap terus melambat sehingga membuat hari-hari menjadi semakin lama.
Meskipun tidak terlihat oleh manusia, namun perubahan ini terlihat signifikan pada lingkungan kita. Penelitian baru menunjukkan bahwa perpanjangan hari dikaitkan dengan peningkatan oksigenasi atmosfer Bumi.
"Sebuah pertanyaan abadi dalam ilmu Bumi adalah bagaimana atmosfer Bumi mendapatkan oksigen dan faktor-faktor apa saja yang dikendalikan ketika oksigenasi terjadi," kata Ahli mikrobiologi Gregory Dick.
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat di mana Bumi berputar mungkin memiliki efek penting pada pola dan waktu oksigenasi Bumi. Alasan mengapa putaran bumi melambat adalah karena Bulan memberikan tarikan gravitasi pada planet yang menyebabkan perlambatan rotasi.
Para ilmuwan tahu berdasarkan catatan fosil, di mana hari-hari sebelumnya hanya 18 jam lamanya pada 1,4 miliar tahun silam dan setengah jam lebih pendek dari saat ini pada 70 juta tahun silam, seperti dilansir dari situs Express, Rabu, 4 Agustus 2021.
Bukti menunjukkan bahwa Bumi mendapatkan tambahan 1,8 milidetik setiap satu abad. Komponen kedua adalah sesuatu yang dikenal sebagai Great Oxidation Event, yaitu ketika cyanobacteria muncul dalam jumlah yang sangat besar sehingga atmosfer Bumi mengalami peningkatan oksigen yang tajam dan signifikan.
Bukan itu saja. Para ilmuwan bahkan memiliki teori bahwa kehidupan seperti saat ini mungkin tidak akan muncul tanpa peristiwa tersebut.
Studi yang diterbitkan di Jurnal Nature Geoscience mengusulkan teori bahwa siang hari yang lebih lama dan terus-menerus memicu bakteri aneh untuk menghasilkan banyak oksigen.
Untuk keperluan studi, maka ilmuwan mengeruk bakteri lengket dari lubang pembuangan yang dalam di Danau Huron di Amerika Utara dan mengutak-atik seberapa banyak cahaya yang didapat dalam eksperimen laboratorium.
Mereka menyimpulkan bahwa rotasi Bumi yang melambat, yang secara bertahap memperpanjang hari dari 6 menjadi 24 jam, adalah kunci bagi cyanobacteria dalam membuat Bumi lebih bernapas.
"Kami menyadari bahwa ada hubungan mendasar antara dinamika cahaya dan pelepasan oksigen. Hubungan itu didasarkan pada fisika difusi molekuler," kata Kepala peneliti Judith Klatt.