Akhir Tragis Perempuan Elit yang Mengandung Anak Kembar

Jenazah perempuan elit (kiri) dan janin kembar (kanan) saat dikremasi, tapi tidak terbakar seluruhnya.
Sumber :
  • livescience

VIVA – Seorang perempuan hamil yang membawa anak kembar di tempat yang sekarang disebut Hongaria di Eropa akan menemui akhir yang tragis pada Zaman Perunggu. Ia meninggal dunia sebelum atau saat melahirkan, menurut sebuah studi baru.

Arkeolog menemukan bukti perempuan dan anak kembarnya dikremasi dan abunya disimpan dalam sebuah guci dengan barang-barang kuburan yang mewah, seperti cincin leher perunggu, cincin rambut emas, dan peniti yang menunjukkan bahwa perempuan itu berasal dari kalangan elit alias kaya raya.

Selain itu, analisis kimia dari gigi dan tulang perempuan itu mengungkapkan bahwa dia bukan 'akamsi' atau orang lokal tapi sudah melakukan perjalanan jauh yang kemungkinan besar akan menikah dengan orang lokal.

"Meskipun penampilan luar guci tidak begitu berbeda dari yang lain tapi objek prestise menunjukkan kalau perempuan itu berdiri di puncak komunitas atau merupakan bagian dari golongan kaya raya (elit)," kata pimpinan penelitian Claudio Cavazzuti.

Para arkeolog menemukan jenazah perempuan dan anak kembarnya di pemakaman yang berasal dari Zaman Perunggu Hongaria (2150 SM hingga 1500 SM) yang mereka temukan selama penggalian menjelang pembangunan supermarket besar di tepi Sungai Danube.

"Pemakaman itu adalah salah satu yang terbesar yang dikenal di Hongaria untuk periode ini. Kemungkinan ada beberapa ribu kuburan dari Zaman Perunggu di daerah itu yang belum digali," ungkap Claudio, seperti dikutip dari situs Live Science, Jumat, 30 Juli 2021.

Pemakaman ini berasal dari budaya Vatya yang berkembang selama Zaman Perunggu Awal dan Pertengahan di Hongaria, tepatnya sekitar 2200 SM hingga 1450 SM.

Orang-orang Vatya memiliki budaya yang kompleks dengan pemukiman yang mendukung pertanian dan peternakan, ekonomi yang diinvestasikan dalam perdagangan lokal dan jarak jauh serta benteng yang menguasai sebagian Sungai Danube.

Menteri PPPA: Indonesia Darurat Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak

Pengamatan lebih lanjut pada tulang-tulang perempuan elit ini menunjukkan kalau dirinya dikremasi di atas tumpukan kayu besar yang kemungkinan dibakar selama beberapa jam. Ketika api padam maka abunya dikumpulkan lebih hati-hati dari biasanya dan disimpan dalam guci khas Vatya.

Mengingat bahwa dia dikuburkan dengan janin kembar maka perempuan itu kemungkinan meninggal dunia karena komplikasi yang berkaitan dengan persalinan.

Kowani Sebut Terbentuknya Dittipid PPA-PPO Langkah Maju Polri
PLTP  Ulumbu Unit 5-6.

Bisa Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 Didorong Beroperasi Tepat Waktu

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 di Desa Wewo, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, NTT diharap beroperasi pada 2026.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024