Minum Bir Bisa Cegah Kematian
- Newsweek
VIVA – Minum bir dalam ukuran satu liter setiap hari selama satu minggu dapat membantu mencegah efek mematikan dari penyakit jantung atau kardiovaskular (CVD), menurut sebuah studi baru mengungkapkan.
Para peneliti dari University College Cork di London, Inggris mengatakan minum alkohol hingga 105 gram per minggu dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung, stroke, dan angina atau kematian dengan CVD.
Tapi, mereka juga tidak menyarankan bagi orang yang menderita CVD untuk mulai mengkonsumsi alkohol seperti bir jika mereka belum pernah melakukannya, seperti dilansir dari situs Daily Mail, Rabu, 28 Juli 2021.
"Temuan kami menunjukkan bahwa orang dengan CVD mungkin tidak perlu berhenti minum (bir) untuk mencegah serangan jantung, stroke atau angina. Namun mereka mungkin ingin mempertimbangkan untuk menurunkan asupan alkohol mingguannya," kata peneliti Chengyi Ding.
Mengkonsumsi alkohol kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko berkembangnya penyakit lain, sehingga penderita CVD yang bukan peminum tidak boleh minum bir. Ding bersama para peneliti memperkirakan risiko serangan jantung, stroke, angina dan kematian orang dewasa dengan CVD mencapai 48.423 jiwa.
Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari UK Biobank, Health Survey for England, Scottish Health Survey, serta 12 penelitian sebelumnya. Peserta atau penderita melaporkan bahwa mereka rata-rata mengkonsumsi alkohol.
Data serangan jantung, stroke, angina atau kematian selama periode hingga 20 tahun ini diperoleh dari catatan kesehatan, masuk rumah sakit dan kematian.
Di antara orang-orang dengan CVD, mereka yang minum hingga 15 gram alkohol per hari punya risiko serangan jantung berulang, stroke, angina atau kematian lebih rendah dibandingkan tidak minum alkohol.
Satu unit sama dengan setengah liter bir berkekuatan sedang atau setengah gelas anggur standard. Sedangkan mereka yang minum lebih dari 62 gram alkohol per hari tidak memiliki peningkatan risiko serangan jantung berulang, stroke, angina atau kematian jika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum alkohol sama sekali.