Deretan Peristiwa Akan Terjadi Jika Bentuk Bumi Datar
- Pixabay
VIVA – Beberapa orang percaya kalau Bumi tidak bulat. Mereka mengklaim bahwa satu-satunya planet yang bisa dihuni manusia ini berbentuk datar dengan segala teorinya. Tapi, bagaimana jadinya jika Bumi benar-benar datar? Mengutip situs Live Science, Senin, 26 Juli 2021, lima kemungkinan akan terjadi jika bentuk Bumi datar:
Tidak ada gravitasi
Jika Bumi datar, maka tidak akan memiliki gravitasi sama sekali. Karena, Bumi yang berbentuk seperti piringan padat tidak akan mungkin berada dalam kondisi gravitasi yang sebenarnya, menurut perhitungan pada tahun 1850-an oleh matematikawan dan fisikawan James Clerk Maxwell.
Gravitasi akan menarik segalanya ke pusat piringan, Kutub Utara. Dalam skenario tersebut semakin jauh Anda dari Kutub Utara maka semakin horizontal tarikan gravitasi menuju titik pusat cakram, menurut James Davis, ahli geofisika di Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University. Jika Bumi datar justru akan mendatangkan malapetaka di seluruh dunia.
Tanpa atmosfer
Tanpa gravitasi, Bumi tidak akan mampu lagi menahan lapisan gas yang disebut atmosfer. Gaya gravitasi adalah hal yang menahan atmosfer di sekitar Bumi. Tanpa selimut pelindung ini maka langit Bumi akan berubah menjadi hitam karena cahaya yang dipancarkan dari Matahari tidak akan lagi menyebar saat memasuki atmosfer Bumi.
Hilangnya tekanan atmosfer akan mengekspos tanaman dan hewan ke ruang hampa udara itulah yang menyebabkan sesak napas dalam hitungan detik, menurut Luis Villazon, seorang ahli zoologi dan pendidik.
Tanpa atmosfer yang mengelilingi Bumi pun air juga akan mendidih di ruang hampa udara. Karena, ketika tekanan uapnya sama dengan atmosfer maka tekanan atmosfer lebih rendah yang menyebabkan titik didih lebih rendah. Tanpa atmosfer yang membantu menghangatkan Bumi, suhu permukaan juga akan turun drastis yang menyebabkan air membeku dengan cepat.
Hujan menyamping
Jika gravitasi ditarik ke arah pusat piringan planet, presipitasi atau hujan yang turun dari atmosfer juga akan tertarik ke tempat itu. Presipitasi akan jatuh ke Bumi karena gravitasi dan akan jatuh ke titik tarikan gravitasi terkuat. Hanya di pusat piringan cuaca akan berperilaku seperti di Bumi bulat, jatuh lurus ke bawah.
Semakin jauh lokasi Anda dari pusat piringan, semakin horizontal curah hujannya. Air di sungai dan laut juga akan mengalir menuju Kutub Utara, yang berarti lautan besar yang menggembung akan terkumpul di pusat planet ini, sehingga praktis tidak ada air di tepinya.
Waktu tempuh sangat lama
Waktu tempuh yang lebih lama juga akan terjadi jika Bumi datar. Bukan hanya karena masalah navigasi tanpa GPS, tetapi juga karena jarak yang harus ditempuh. Menurut kepercayaan kaum Bumi datar, Arktik terletak di pusat planet dan Antartika membentuk dinding es raksasa di sekitar tepinya.
Tembok ini dengan mudah menghentikan orang-orang agar tidak jatuh dari muka Bumi. Tapi jika Anda tidak dapat terbang mengelilingi dunia dan malah terpaksa untuk terbang melintasinya, maka waktu perjalanan akan meningkat secara signifikan.
Misalnya, untuk terbang dari Australia ke Stasiun McMurdo di Antartika, Anda harus terbang melintasi seluruh Kutub Utara, termasuk Amerika Utara dan Selatan. Perjalanan melintasi Antartika juga tidak bisa terlaksana karena dinding es itu.
Semua manusia tersesat
Ada kemungkinan bahwa satelit tidak akan ada jika Bumi datar. Karena, mereka akan kesulitan mengorbit bidang datar. "Ada sejumlah misi satelit yang sangat dibutuhkan masyarakat yang tidak akan berhasil," menurut James Davis, ahli geofisika di Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University.
Ia tidak bisa membayangkan bagaimana GPS akan bekerja di Bumi datar. GPS sangat dibutuhkan untuk segala hal. Mulai dari layanan di ponsel hingga informasi perjalanan.
Layanan darurat menggunakan GPS juga dibutuhkan untuk menemukan penelepon dari sinyal telepon mereka yang berpotensi menyelamatkan sebuah kehidupan.