Apakah Jeff Bezos akan Selamat Kembali ke Bumi?
- Avaaz
VIVA – Jeff Bezos akan pergi ke luar angkasa Selasa, 20 Juli 2021. Ini akan jadi penerbangan pertama berawak pertama perusahaan luar angkasa miliknya, Blue Origin. Pria berusia 57 tahun itu harus yakin kalau dirinya tidak akan hancur berkeping-keping saat berangkat dan kembali dari luar angkasa.
Meskipun lebih berisiko daripada yang dilakukan miliarder terkaya lainnya, penerbangan dengan roket New Shepard akan sama berbahayanya dengan sebagian besar peluncuran penerbangan luar angkasa lainnya, menurut para ahli. Perjalanan mantan CEO Amazon itu akan berlangsung selama 11 menit.
Peluncuran juga bersamaan dengan sebuah acara peringatan 52 tahun pendaratan Apollo 11 di Bulan. Kapsul New Shepard yang beroperasi secara mandiri dapat menampung hingga enam penumpang yang diluncurkan dari landasan peluncuran Texas Barat hingga ketinggian 62 mil atau 100 kilometer.
Penerbangan luar angkasa adalah bisnis yang secara inheren berisiko. Faktor utama yang mempengaruhi risiko tersebut termasuk tingkat pengalaman perusahaan peluncuran, jumlah peluncuran yang dilakukan kendaraan tertentu dan jenis mesin roket yang digunakan, menurut Joseph Fragola, seorang insinyur sistem independen yang telah menghitung risiko NASA selama beberapa dekade.
Blue Origin telah menerbangkan New Shepard sebanyak 15 kali selama tes tanpa awak. Hanya satu kegagalan parsial di mana kapsul penumpang mendarat dengan selamat tetapi pendorong roketnya jatuh. "Itu hal yang sangat positif," kata Fragola, merujuk pada rekam jejak yang sukses, mengutip dari situs Live Science, Senin, 19 Juli 2021.
New Shepard hanya akan melakukan perjalanan singkat, tidak memasuki orbit, dan akan menggunakan mesin tunggal yang relatif sederhana, kata Blake Putney, seorang insinyur listrik yang juga bekerja pada analisis risiko untuk kendaraan NASA.
Mesin BE-3 (Blue Origin-3) Shepard yang baru menghasilkan daya dorong sekitar 110 ribu pon (50 ribu kg) saat lepas landas, menurut perusahaan. Itu jauh lebih sedikit daripada booster Space Shuttle NASA yang menghasilkan daya dorong 1,2 juta pound (544 ribu kg) di landasan peluncuran.
"Sebagian besar risiko dalam penerbangan luar angkasa bergantung pada seberapa kuat dan seberapa kompleks mesin serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk gagal," kata Putney.
Ia tidak bersedia memberikan angka pasti mengenai tingkat keberhasilannya, tetapi menambahkan bahwa faktor risiko besar lainnya adalah sistem parasut pada kendaraan penumpangakan bertanggung jawab untuk mengantarkan kru dengan selamat ke darat, "Kalau anginnya kencang dan datangnya melintang, kapsul bisa jatuh," ujarnya.