Hewan Imut Ini Tidak Lagi Terancam Punah
- VIVA.co.id/ Diza Liane Sahputri
VIVA – Berkat kerja keras selama beberapa dekade, pejabat China mengatakan bahwa hewan imut panda raksasa bukan lagi spesies yang terancam punah. Melalui 'diplomasi panda' serta upaya konservasi di China, total populasi panda raksasa di alam liar telah meningkat menjadi 1.800 ekor.
Sebaliknya, klasifikasi spesies akan ditingkatkan menjadi 'rentan'. Meski bukan hal yang hebat, tetapi jelas ini merupakan pencapaian besar dalam skema yang mereka jalani.
Para pejabat memuji peningkatan panda raksasa karena pemeliharaan hutan lindung yang dipenuhi bambu, yang merupakan sumber makanan utama mereka, melansir dari situs Mashable, Selasa, 13 Juli 2021.
Cagar alam panda ini terbentang di berbagai pegunungan di China dan sangat dilindungi oleh kelompok konservasi. Selain itu, berkat 'diplomasi panda', beruang hitam putih ini juga dapat berkembang biak di luar batas geografis China, meningkatkan populasi panda di seluruh dunia.
Namun, pada 2016, Union for the Conservation of Nature (IUCN) benar-benar menghapus klasifikasi 'terancam punah' panda raksasa dan memasukkannya dalam golongan rentan.
Status ini tetap berlaku selama lima tahun ke depan. Tapi China sebenarnya menentang keputusan tersebut dan tidak pernah secara resmi mengakui perubahan status tersebut.
"Jika menurunkan status konservasi mereka, mengabaikan atau melonggarkan pekerjaan konservasi, populasi dan habitat panda raksasa masih berpotensi menderita kerugian permanen dan pencapaian kita akan cepat hilang," kata Administrasi Kehutanan Negara China saat itu.
Peningkatan jumlah panda disambut baik. Jika Anda membandingkannya dengan jumlah yang tercatat pada 2000, fauna itu hanya 1.100 yang hidup di alam liar dan 422 di penangkaran. Klasifikasi baru ini merupakan prestasi yang luar biasa, mengingat panda raksasa sangat sulit untuk berkembang biak.
Panda betina hanya berovulasi setahun sekali. Jendela bagi panda jantan untuk membuahi panda betina hanya terbuka selama 24 hingga 72 jam. Jadi, para konservasionis tidak hanya harus terus-menerus mencari betina yang siap kawin maka mereka juga harus menyiapkan pejantan untuk melakukan hubungan intim dalam waktu singkat.
Tapi tantangan tidak hanya berhenti sampai di sana saja. Jika berhasil menemukan dua pasangan yang ideal maka itu bukan berarti bahwa pasangan panda tersebut akan berhubungan seks. Secara alami panda raksasa adalah makhluk soliter.
Mereka yang sudah dewasa di penangkaran disimpan di kandang terpisah agar tidak saling membunuh. Panda raksasa jantan juga mendapat cap sebagai ayah yang buruk juga bisa sangat payah dalam berhubungan seks. Bahkan, beberapa pejantan tidak tahu cara menggauli betina. Dalam hal ini konservasionis harus menggunakan inseminasi buatan.