Sandiaga Uno Kecam Fortnite yang Suruh Gamer Hancurkan Kabah
- VIVA/Sumiyati
VIVA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno mengecam game battle royale Fortnite yang mewajibkan gamer atau pemainnya untuk menghancurkan sebuah bangunan mirip Kabah agar bisa naik level.
Ia pun menginstruksikan jajarannya di Kemenparekraf untuk mengkaji sekaligus memblokir Fortnite supaya tidak dimainkan oleh anak-anak. "Alasannya, karena Fortnite secara langsung bertentangan dengan nilai-nilai luhur, khususnya keagamaan," kata dia, Senin, 5 Juli 2021.
Permainan elektronik atau eSports itu dinilai bisa memicu perilaku tidak menghormati antar umat beragama, serta mendorong aksi kekerasan dan berpotensi penistaan agama.
"Lima kali sehari minimal kita menghadap Kabah. Dari mana pun kita di dunia untuk menunaikan salat wajib atau salat sunnah. Saya diberitahu bahwa ada ikon di game ini yang dinilai mirip Kabah yang harus dihancurkan untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya," ungkapnya.
Menurut Sandiaga Uno, Kabah merupakan tempat suci bagi umat Muslim di dunia. Oleh karena itu, ia mengaku sepakat dengan fatwa yang diterbitkan Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir yang melarang umat Muslim memainkan game Fortnite.
"Oleh karena itu, kami akan menginstruksikan kepada tim untuk mengkaji dan segera mengeluarkan larangan. Kami juga ingin memberikan peringatan kepada beberapa pengembang permainan untuk berhati-hati," tegas dia.
Digitalisasi, termasuk media sosial dan eSports, dianalogikan layaknya dua mata pisau. Satu sisi, digitalisasi membuka peluang usaha serta lapangan kerja, tapi sisi lainnya, juga bisa menjadi ancaman yang merugikan.
"Ini potensi sekaligus ancaman. Game online jadi pusat perhatian kami saat ini. Kami pastikan agar aplikasi dan pengembangan game ini justru menjadi peluang untuk kita membuka lapangan kerja, menjadi lahan usaha, tapi jangan sampai menciderai nilai-nilai luhur bangsa kita," papar Sandiaga Uno.