China Kalahkan AS di Luar Angkasa
- Foreign Policy
VIVA – Rover Zhurong milik China mendarat dengan selamat di Mars pada 15 Mei 2021 menjadikannya sebagai negara ketiga yang berhasil mendaratkan rover di planet merah. Lebih mengesankan lagi adalah mereka jadi negara pertama ke Mars yang melakukan operasi pengorbitan, pendaratan, dan penjelajahan sebagai misi pertamanya.
Ilmuwan planet Roberto Orosei mengatakan China sukses melakukannya dalam sekali jalan. Sementara Badan Penerbangan dan Antariksa AS atau NASA butuh waktu selama beberapa dekade.
Sementara Astrofisikawan Jonathan McDowell menggambarkan keputusan China untuk memasukkan rover dalam tamasya perdananya di planet merah sebagai langkah yang sangat berani.
Zhurong diambil dari nama Dewa Api dalam mitologi China. Robot mungil ini terpisah dari pengorbit Tianwen-1 dan mendarat di dekat lokasi misi NASA sebelumnya di dataran luas yang disebut Utopia Planitia, melansir dari laman Space, Jumat, 2 Juli 2021.
Area ini terbentuk miliaran tahun yang lalu, ketika meteorit Mars menabrak permukaan planet. Daerah sekitarnya sebagian besar tidak berbentuk, sebagian besar tertutup material vulkanik.
Zhurong bukanlah penjelajah pertama yang menjelajahi wilayah ini. Pada 1976, pendarat Viking 2 NASA mendarat lebih jauh ke utara di dalam cekungan Utopia Planitia, membawa gambar resolusi tinggi dari permukaan Mars dan menganalisis sampel tanah.
Pendarat Viking 2 tidak memiliki kemampuan untuk menyelidiki lebih jauh dari lokasi pendaratan awalnya. Tapi rover Zhurong dibuat dengan baik untuk menjelajah lebih jauh selama misinya.
Program ilmiah tiga bulan ini dimulai setelah penjelajah Zhurong turun dari kapal pendarat dan memulai perjalanannya melintasi permukaan Mars. Penjelajah beroda enam seberat 240 kilogram ini dilengkapi dengan enam instrumen ilmiah dan memiliki empat panel surya besar.
Desain, instrumen, dan teknologi pada robot Zhurong sebanding dengan yang ada di kapal penjelajah Spirit and Opportunity NASA yang mendarat pada Januari 2004. Meskipun Zhurong tidak berada di ujung tombak teknologi eksplorasi luar angkasa saat ini tapi kecepatan pengembangan program sejak inisiasi pada 2006 sangatlah menakjubkan.