Mengeduk Untung dari Sampah Plastik
- Freepik
VIVA – Tingkat produksi plastik dunia saat ini mencapai 100 juta ton per tahun dengan pertumbuhannya 9 persen per tahun. Sedangkan limbah plastik itu 25 juta ton per tahun.
Adapun jumlah plastik besar dalam Municipal Solid Waste (MSW) atau sampah kota sekitar 11-13 persen. Sementara sampah plastik di Indonesia jumlahnya terus meningkat atau mencapai level yang sulit untuk dikelola.
Data Indonesian National Plastic Action Partnership atau NPAP, Indonesia menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik per tahun, di mana 61 persen tidak terkelola.
NPAP juga memperkirakan 620 ribu ton sampah plastik masuk ke perairan Indonesia pada 2017. Bila tidak ada intervensi maka jumlahnya akan meningkat 30 persen pada 2025 menjadi 780 ribu ton per tahun.
Dalam komitmen untuk mendukung pengelolaan dan pengurangan sampah plastik di Indonesia, PT Veolia Services Indonesia bekerja sama dengan PT Tirta Investama (Danone-Aqua) meresmikan pabrik daur ulang botol plastik PET (Polyethylene Terephthalate). Pabrik ini diklaim terbesar dan termutakhir di Indonesia.
Fasilitas ini dibangun di atas lahan seluas 22 ribu meter persegi dengan luas bangunan 7 ribu meter persegi. Pembangunan pabrik daur ulang ini telah dimulai sejak Maret 2019 yang berlokasi di Kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Saat ini, pabrik daur ulang Veolia Indonesia tersebut memiliki kapasitas produksi 25 ribu ton per tahun recycled PET (rPET) yang telah memenuhi standard keamanan pangan (foodgrade) dan sertifikasi halal.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah di sejumlah negara untuk membantu pengelolaan sampah plastik. Dengan mengoperasikan fasilitas daur ulang yang dilengkapi dengan teknologi terkini, kami mampu membantu mengurangi permasalahan sampah plastik," kata Kepala Eksekutif Veolia Southeast Asia, Sven Beraud-Sudreau, Jumat, 2 Juli 2021.
Kementerian Perindustrian menyampaikan industri daur ulang sampah plastik memiliki kontribusi yang cukup besar dalam mendukung ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Nilai tambah pada industri ini diperkirakan mencapai Rp10 triliun per tahun.
Populasi industri daur ulang plastik di Indonesia saat ini lebih dari 1.300 perusahaan yang terdiri dari 600 perusahaan besar dan 700 perusahaan kecil. Direktur Utama Danone-Aqua, Connie Ang, menambahkan jika pengurangan sampah plastik terus dilakukan melalui upaya pengumpulan sampah plastik dan percepatan inovasi kemasan.
Ia menyebut kemitraan ini akan meningkatkan volume plastik PET daur ulang atau rPET yang digunakan di seluruh kemasan botol Danone-Aqua hingga 3 kali lipat dibandingkan pemakaian sekarang. "Kami mendukung pemerintah mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus pendorong tumbuhnya ekonomi nasional," tuturnya.