Bayar Seribu Perak, Download Film Panjang Cuma 1 Menit
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Dalam riset We Are Social per Januari 2021, ada 4,66 miliar pengguna internet di seluruh dunia dengan 5,22 miliar koneksi yang terhubung ke smartphone. Kemudian, Indonesia memiliki 202,6 juta pengguna internet dengan 345,3 juta koneksi yang terhubung melalui perangkat mobile.
Hal ini tentu pangsa pasar yang besar sehingga mendorong PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) beraliansi dengan perusahaan teknologi global Migo, yang diyakini mendorong kinerja keduanya meroket.
"Migo didukung oleh coverage (cakupan) luas dan konten digital yang bagus. Sementara Vision+ (anak usaha IPTV) akan ikut tumbuh jauh lebih cepat, bahkan lebih besar lagi dengan kolaborasi ini," kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Jumat, 25 Juni 2021.
Lantas, apa keunikan Migo? Perusahaan teknologi yang disokong Temasek asal Singapura itu dirancang untuk mengoptimalkan pengalaman pelanggan untuk cakupan pasar yang luas dan menghadirkan layanan video-on-demand secara offline melalui jaringan warung atau Warung Migo.
Di Warung Migo, pengguna dapat mengakses jaringan yang dipatenkan Migo untuk download atau unduh konten tanpa batas dan lebih cepat dari sebelumnya, serta mengunduh film panjang hanya membutuhkan 60 detik atau 1 menit.
Selain itu pengguna juga dapat menonton sepuasnya tanpa biaya data internet, tanpa iklan, dan tanpa buffering dengan biaya hanya Rp1.000 per hari.
Hal ini diklaim membuat Migo lima sampai tujuh kali lebih murah daripada biaya keseluruhan layanan over-the-top (OTT) berlangganan lainnya, serta waktu download 30 kali lebih cepat dari jaringan telekomunikasi tradisional.
Direktur Utama Migo Indonesia Dan Connor mengaku sangat antusias membentuk aliansi dengan IPTV. "Tujuan kami adalah Vision+ dan Migo menjadi layanan video-on-demand terbesar di Indonesia. Keduanya akan secara bersama-sama mengubah cara hiburan dikonsumsi pelanggan di seluruh Indonesia," jelasnya.