Rahasia Platform eSports Raup 5 Juta Pengguna di Indonesia
- VIVA.co.id/Sherly
VIVA – Platform mobile eSports berbasis ketangkasan, Mobile Premier League atau MPL, mengumumkan pencapaiannya di tahun kedua di Tanah Air, di mana mereka membukukan 5 juta pengguna. Pencapaian ini tanda tingginya minat pemain atau gamer terhadap MPL dan potensi pasar eSports yang besar karena Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara.
"Kami berterima kasih kepada para penggemar yang telah mempercayakan MPL sebagai platform eSports favorit untuk bermain game online. Kami mencatat lonjakan hingga 174 persen di kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Country Head MPL Indonesia, Ridzki Syahputera, Jumat, 18 Juni 2021.
Strategi MPL yang berkontribusi pada pencapaian tahun ini meliputi inovasi permainan serta upaya untuk menganalisa dan meningkatkan pemahaman pengguna yang semakin baik terkait dengan fitur, kompetisi, dan penghargaan atau reward di platform MPL.
“Kami terus mengajak masyarakat, khususnya para penggemar game online, untuk merasakan keseruan memainkan puluhan game yang tersedia di platform kami. Edukasi tersebut kami lakukan dengan berbagai macam cara, termasuk melalui serangkaian strategi branding yang mencakup iklan televisi dan video testimoni dari pengguna MPL," imbuhnya.
Serangkaian strategi diharapkan dapat memperluas pasar di Indonesia dan mendukung pertumbuhan industri mobile eSports. MPL menawarkan proposisi nilai yang unik, dengan menyediakan mobile eSports yang kompetitif, dan menyelenggarakan beragam pertandingan serta turnamen.
Ridzki juga mencatat lebih dari 500 ribu games dimainkan pada Mei 2021. “Ya, walaupun mobile eSports terbilang baru di Indonesia tapi antusiasmenya sangat tinggi dalam waktu singkat. Kemajuan ini juga memberikan dampak bagi para pengembang (developer) game lokal untuk mendapatkan daya tarik yang lebih cepat dan berkesinambungan," jelas dia.
Bahaya Banget! Skatepark di Alun-alun Lembang Beralih Fungsi jadi Tempat Rekreasi Anak-anak
Viral di media sosial, skatepark di Alun-Alun Lembang yang seharusnya menjadi tempat aksi para skateboarder kini justru berubah fungsi menjadi area bermain anak-anak
