Rusia Olok-olok Elon Musk

Elon Musk.
Sumber :
  • Wired

VIVA – Elon Musk diketahui memiliki ambisi besar membangun peradaban manusia di luar Bumi. Ia mengaku jika langkah logis berikutnya adalah mengirim umat manusia ke luar angkasa dengan membangun pangkalan permanen di Bulan dan Mars.

Intelijen Ukraina Disebut Jadi Dalang Serangan Bom yang Tewaskan Jenderal Rusia

Mendengar celoteh Musk, Kepala Badan Antariksa Rusia atau Roscosmos, Dmitry Rogozin, justru mengolok-oloknya. Menurut dia, ambisi Elon Musk untuk mengatur penerbangan reguler dari Bumi ke Bulan dan Mars tidak lebih dari dongeng belaka.

"Orang-orang teknologi (seperti Elon Musk) mengerti bahwa ini adalah absurd. Orang-orang menyukainya karena memiliki efek 'Wow'. Tapi kenyataannya itu tidak lebih dari aksi keberuntungan saja," kata dia, seperti dikutip dari situs Sputniknews, Senin, 7 Juni 2021.

Suriah Tak Aman, Militer Rusia Pindahkan Pasukan dan Peralatan Perang ke Libya

Elon Musk menguraikan rencananya untuk membangun sebuah kota di Mars sejak 2016. Menurut visi pemilik bisnis Tesla dan SpaceX tersebut roket pertama harus mendorong manusia ke Planet Merah pada 2025.

Tahun lalu, Musk mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa manusia pertama akan mendarat di Mars dalam kurun waktu enam tahun. Ia menjamin kalau itu akan menjadi petualangan yang hebat.

PBB Kirim Utusan ke Suriah Bahas Bantuan Kemanusiaan usai Assad Terguling

"Ini akan menjadi salah satu hal yang paling menarik yang pernah terjadi jika Anda tidak melakukannya," tutur Elon Musk. SpaceX juga berhasil meluncurkan roket berawak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada tahun lalu.

Usai peluncuran, Musk mengatakan 'trampolin sudah bekerja', yang mengacu pada komentar kepala Roscosmos sebelumnya yang bilang NASA harus mengirim astronot ke ISS menggunakan trampolin setelah AS menjatuhkan sanksi untuk industri luar angkasa Rusia.

VIVA Militer: Pemimpin Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov

Manuver Jenderal Kadyrov, Siap Kirim Pasukan Chechnya Dukung Pemberontak Suriah

Padahal Rusia memasukkan Hay'at Tahrir al-Sham dalam daftar kelompok teroris.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024