Satu Lagi Negara Asia Siap Injak Kaki di Bulan

Bulan.
Sumber :
  • Mind to Body Yoga Training

VIVA – Korea Selatan bergabung dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA untuk berkoalisi menjelajahi Bulan. Negeri Ginseng itu menjadi yang ke-10 yang menandatangani Artemis Accords untuk tujuan mengeksplorasi satelit alami Bumi tersebut pada 24 Mei kemarin di ibu kota Seoul.

Dewi Perssik Dikritik Usai Ngomong Ini ke Solois Korea Selatan Saat Cicipi Makanan Indonesia

Nama Accords diambil dari Program Artemis NASA untuk membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan di Bulan maupun sekitarnya pada akhir tahun lalu.

Baca: Ada Obat Mujarab Supaya UMKM Enggak Ngedrop

NewJeans Resmi Tinggalkan ADOR, Danielle: Kami Tidak akan Pernah Mati

"Saya senang Republik Korea (Selatan) berkomitmen untuk Artemis Accords. Tanda tangan mereka menunjukkan momentum kuat dalam mendukung eksplorasi ke Bulan dan Mars," kata Administrator NASA, Bill Nelson, seperti dikutip dari situs Space, Minggu, 30 Mei 2021.

Minat Korea Selatan untuk mengeksplorasi satelit alami Bumi itu telah meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menegaskan bahwa negaranya ingin mengirim robot pendarat sendiri di Bulan pada 2030.

Hujan Salju Terparah di Korea Selatan, Ganggu Transportasi dan Sebabkan Korban Jiwa

Berdasarkan rencana tersebut, Republik Korea, nama resmi untuk Korea Selatan, akan menggunakan roket yang dikembangkan di dalam negeri untuk meluncurkan robot pendarat ke Bulan.

"Kami akan secara aktif mendorong proyek eksplorasi luar angkasa yang menantang serta dibangun di atas fondasi yang dicapai dengan mengembangkan kendaraan peluncur milik Korea," kata Moon, menegaskan.

Moon Jae-in juga mengumumkan dimulainya studi kelayakan dan kepatutan untuk misi mempelajari Apophis, asteroid dekat Bumi. Beberapa detail mengenai misi pendaratan di Bulan saat ini memang belum tersedia. Meski begitu, Institut Penelitian Dirgantara Korea atau KARI tidak menanggapi permintaan komentar atas misi negaranya ke Bulan.

Sebelumnya, startup Eropa sedang membuat oksigen untuk menyempurnakan Misi ke Bulan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) pada 2025. Startup bernama Space Applications Services yang berbasis di Belgia itu sedang membangun tiga reaktor eksperimental.

Ketiga reaktor tersebut akan digunakan untuk menyempurnakan proses pembuatan oksigen untuk diuji coba di Bulan sebagai bagian dari misi demonstrasi pemanfaatan sumber daya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya