Ada Kompensasi Jika Sampah Antariksa Jatuh dan Menimpa Rumah Kita
- www.pixabay.com/WikiImages
VIVA – Pada 8 Mei 2021, sepotong sampah antariksa dari roket China telah jatuh tak terkendali kembali ke Bumi dan mendarat di Samudra Hindia dekat Maladewa. Satu tahun lalu bulan ini, roket China lainnya mengalami nasib yang sama, jatuh tak terkendali ke perairan lepas pantai Afrika Barat.
Tidak ada yang tahu kapan atau di mana salah satu potongan sampah antariksa ini akan jatuh. Menjadi hal yang melegakan ketika tidak ada yang jatuh di darat atau melukai siapa pun.
Puing-puing ruang angkasa adalah benda buatan manusia yang tidak berfungsi di luar angkasa. Ada tiga pertanyaan yang selalu diajukan publik saat puing-puing antariksa yang berjatuhan menjadi berita, menurut Timiebi Aganaba.
Pertama adalah memungkinan pencegahan, apa yang akan terjadi jika ada kerusakan dan bagaimana perusahaan komersial baru akan diatur karena aktivitas luar angkasa dan peluncuran meningkat secara eksponensial, melansir dari laman Science Alert, Selasa, 25 Mei 2021.
"Agar hukum ruang angkasa efektif, perlu dilakukan tiga hal. Pertama, regulasi harus mencegah sebanyak mungkin situasi berbahaya bisa terjadi. Kedua, perlu ada cara untuk memantau dan menegakkan kepatuhan. Dan undang-undang perlu menetapkan kerangka kerja untuk tanggung jawab dan pertanggungjawaban jika terjadi kesalahan," ujarnya.
Menurut 1967 Outer Space Treaty dan 1972 Liability Convention, ini akan menjadi masalah antar pemerintah. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa negara bertanggung jawab secara internasional dan atas kerusakan yang disebabkan oleh pesawat ruang angkasa, bahkan jika kerusakan itu disebabkan oleh perusahaan swasta dari negara tersebut.
Dalam kebijakan itu negara bahkan tidak perlu membuktikan bahwa seseorang telah melakukan kesalahan jika benda luar angkasa atau bagian-bagian komponennya menyebabkan kerusakan di permukaan Bumi atau pada pesawat terbang normal yang sedang terbang.
Pada dasarnya, jika sepotong sampah luar angkasa mendarat di rumah Anda, pemerintah negara bersangkutan akan mengajukan klaim kompensasi melalui saluran diplomatik dan kemudian membayar kompensasi.
"Meskipun kecil kemungkinan satelit yang rusak akan mendarat di rumah Anda, puing-puing ruang angkasa berpotensi jatuh ke darat. Tahun 1978 misalnya, satelit Soviet Cosmos 954 jatuh ke wilayah tandus di Wilayah Barat Laut Kanada," kata Aganaba.
Ketika jatuh, peristiwa tersebut menyebarkan puing-puing radioaktif dari reaktor nuklir onboard-nya ke wilayah yang luas. Sebuah tim gabungan Kanada-Amerika memulai upaya pembersihan yang menelan biaya hingga US$11,5 juta. Orang Kanada meminta ganti rugi CAD$6 juta dari Uni Soviet, tetapi mereka hanya menerima CAD$3 juta.