Donald Trump Di-blacklist Facebook dan Instagram Tanpa Akhir
- Google net
VIVA – Dewan Pengawas Facebook memutuskan kalau mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak boleh menggunakan lagi platform Facebook dan Instragram. Setidaknya untuk waktu yang tidak ditentukan.
Trump tidak akan bisa mendapatkan kembali akses ke akun Facebook dan Instagram, setelah ditangguhkan pada Januari 2021 setelah kerusuhan massal di Capitol Hill akibat menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.
Dalam kasusnya yang paling terkenal, dewan pengawas yang bertugas meninjau keputusan konten terberat media sosial yang didirikan Mark Zuckerberg itu mendukung keputusan Facebook untuk menangguhkan akun Trump dari dua platform milik mereka, dengan catatan, bahwa mereka harus meninjau berapa lama akun taipan New York itu dilarang.
Trump diskors karena khawatir pernyataannya di kedua media sosial itu dapat memicu kekerasan massal setelah kerusuhan massal mematikan di Capitol Hill. "Tidak tepat bagi Facebook untuk memberlakukan hukuman tidak menentu dan tidak standard dari penangguhan tak terbatas," demikian keterangan resmi Dewan Pengawas Facebook, seperti dikutip dari situs CNET, Rabu, 5 Mei 2021.
Keputusan Facebook ini belum mendapat tanggapan resmi dari Trump. "Kami sekarang akan mempertimbangkan keputusan dewan dan menentukan tindakan yang jelas dan proporsional. Sementara itu, akun pak Trump tetap ditangguhkan," kata Wakil Presiden Komunikasi Global Facebook, Nick Clegg.
Politisi, kelompok advokasi, dan lainnya telah mengamati kasus ini dengan cermat. Kasus tersebut juga dilihat sebagai ujian kemandirian dewan pengawas, yang dibentuk dan didanai oleh Facebook, tetapi beroperasi secara terpisah dari jejaring sosial.
Situs media sosial lainnya, termasuk YouTube dan Snapchat milik Google, juga telah mengambil tindakan yang sama terhadap Trump. Bahkan Twitter, media sosial favorit Trump untuk berkomunikasi dengan pengikutnya, telah melarangnya secara permanen.
Sebelum kerusuhan, Trump mengatakan kepada para pendukungnya supaya mereka terus berjuang sekuat tenaga dan memerintahkan agar merapat ke Capitol Hill. Donald Trump diketahui kalah dalam Pilpres AS dari mantan Wakil Presiden Joe Biden.
Facebook lalu menghapus dua postingan Trump yang mengulangi klaim tak berdasar hasil Pilpres AS 2020 curang. Mereka mengatakan bahwa postingan Trump melanggar aturannya terhadap 'Individu dan Organisasi Berbahaya'.