Ditemukan Planet Terpanas dengan Suhu 2.700 Derajat Celcius

Ilustrasi planet terpanas.
Sumber :
  • SciTechDaily

VIVA – Para ilmuwan dari University of Southern Queensland, Australia menemukan sebuah planet terpanas dengan suhu mencapai 2.700 derajat celsius. Mereka bahkan menyebutnya sebagai planet neraka. Planet baru ini diberi nama TOI-1431b atau MASCARA-5b yang berjarak sekitar 490 tahun cahaya dari Bumi.

Jawa Timur Masuk Musim Hujan, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem

TOI-1431b merupakan planet gas raksasa sehingga tidak benar-benar memiliki permukaan padat seperti Bumi, karena pada dasarnya adalah atmosfer yang sangat besar dan dalam. Suhu di planet tersebut cukup tinggi untuk menguapkan sebagian besar logam.

Pada siang hari suhunya mencapai 2.700 derajat celsius, sedangkan malam hari hanya turun sedikit atau 2.300 derajat celsius. "Ini merupakan suhu terpanas kedua yang pernah diukur. Tidak ada kehidupan yang bisa bertahan di atmosfer seperti itu," kata Ahli Astrofisika, Brett Addison, dikutip dari ABC News, Kamis, 29 April 2021.

Percaya atau Tidak, 10 Ras Alien Ini Pernah Berhubungan dengan Bumi 

Satelit Survei Exoplanet Pelatihan NASA, untuk pertama kalinya menandai TOI-1431b sebagai kemungkinan planet pada akhir 2019. Addison mengatakan, pengamatan lanjutan yang dikumpulkan selama beberapa bulan dengan teleskop Stellar Observation Network Group di Kepulauan Canary.

Bahkan, pengamatan dilakukan bersama dengan teleskop lain di seluruh dunia, dan itu telah membantunya memastikan keberadaan planet neraka itu.

Respons BI soal Rupiah Logam Dianggap Tak Berlaku di Pulau Ini

"Saya bisa melihat orbit kecepatan radio mulai menjadi sangat jelas, menunjukkan bintang bergoyang-goyang. Saat itu saya tahu kalau ini pasti planet tapi masif," ujarnya.

Addison kembali menegaskan jika manusia tidak akan bisa menginjakkan kaki di TOI-1431b dalam waktu dekat. Selain suhu yang tak tertahankan, komposisi gasnya juga menyebabkan permukaan yang tidak jelas.

Planet baru yang diberi nama TOI-1431b ini juga dikenal oleh para peneliti sebagai MASCARA-5b, tetapi Addison mengatakan itu tidak ada hubungannya dengan makeup. "Itu singkatan dari Multi-site All Sky Camera. Nama itu berdasarkan survei (yang menemukan planet). Para astronom suka membuat akronim lucu untuk teleskop dan observatorium mereka," papar dia.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric

PBB Sebut Pemilihan Presiden AS Akan Berdampak Global

PBB menyoroti pentingnya pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), pada 5 November 2024, dengan mengatakan bahwa pemilihan tersebut akan memiliki dampak global.

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024