Astronot Bisa Pergi ke Mars Tanpa Bawa Tabung Oksigen dari Bumi

Astronot di luar angkasa.
Sumber :
  • Instagram @nasa

VIVA – Robot penjelajah milik Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, Perseverance, mampu menciptakan oksigen dari karbondioksida yang ada di Mars. Proses pembuatan oksigen ini dilakukan dalam perangkat seukuran pemanggang roti yang disebut Moxie.

Mengembangkan Jaringan dengan Inovasi

Moxie merupakan alat yang melekat di Perseverance yang memanfaatkan sumber daya di Mars untuk menghasilkan oksigen seberat lima gram. Oksigen sebanyak ini memungkinkan astronot bernafas di planet merah itu selama kurang lebih 10 menit.

NASA berharap para astronot nantinya bisa membawa alat pembuat oksigen yang lebih besar ketimbang Moxie saat bertugas ke Mars. Tujuannya, astronot tidak perlu repot-repot membawa oksigen dari Bumi untuk bertahan hidup di planet merah.

Bocoran Skincare Masa Kini yang Dirancang untuk Tantangan Lingkungan Tropis

Oksigen juga merupakan bagian penting dari mekanisme kimia yang menggerakkan roket. Daya dorong dicapai dengan membakar bahan bakar di pengoksidasi, yang bisa berupa oksigen sederhana.

Seperti diketahui, atmosfer di Mars didominasi oleh karbondioksida dengan konsentrasi 96 persen, sedangkan oksigen hanya 0,13 persen. Sebagai komparasi, jumlah konsentrasi oksigen di Bumi mencapai 21 persen.

Lensa Kamera Vivo X200 Series Diakui NASA, Intip Spek dan Harganya

Moxie mampu melepaskan atom oksigen dari molekul karbondioksida yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom oksigen. Produk limbah dua komponen tadi adalah karbon monoksida yang dibuang ke atmosfer Mars.

Tim peneliti NASA mengoperasikan Moxie dalam berbagai mode untuk mengetahui efektivitas kerjanya. Mereka menargetkan Moxie bisa menghasilkan hingga 10 gram oksigen dalam satu jam.

"Moxie bukan hanya instrumen pertama untuk memproduksi oksigen di planet lain," kata Direktur Urusan Pembuktian Teknologi di Direktorat Misi Teknologi Antariksa NASA, Trudy Kortes, seperti dikutip dari situs BBC, Senin, 26 April 2021.

Ia melanjutkan, tetapi Moxie juga teknologi pertama yang akan menyokong astronot pada misi ruang angkasa masa depan untuk bertahan hidup memanfaatkan elemen lingkungan setempat, yang dikenal dengan pemanfaatan sumber daya in-situ.

"Moxie mengambil lapisan tak terlebur di Mars, sebuah zat yang Anda temukan di tanah, lalu mengolahnya menjadi struktur besar atau mengambil karbondioksida dan mengubahnya menjadi oksigen," jelasnya.

Proses ini, lanjut Kortes, memungkinkan Moxie mengubah bahan yang melimpah ini menjadi benda-benda yang bisa digunakan seperti propelan, udara untuk bernapas, atau mencampurnya dengan hidrogen untuk menjadi air.

 Muhammad Sabdo, Baby Kristami, dan Hendra Suryakusuma

Irwata Summit 2025 Siap Digelar, Ingin Indonesia jadi Pusat Inovasi Digital dan Tokenisasi

Ketua Irwata, Muhammad Sabdo bilang kalau ini bertujuan memposisikan Indonesia sebagai pusat inovasi digital dan tokenisasi Real World Assets. Juga jadi model negara lain

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025