Ini yang Terjadi Saat Menyiram Toilet Umum, Jijik Banget

Ilustrasi toilet.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Sebuah penelitian baru mengungkap apa yang terjadi setiap kali menyiram toilet ternyata bisa sangat buruk bagi kesehatan. Studi yang diterbitkan Jurnal Physics of Fluids mengungkapkan bahwa pembilasan menyebabkan sejumlah besar partikel aerosol kecil disemprotkan ke udara berpotensi membawa semua jenis bakteri dan penyakit.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Bukan rahasia bahwa toilet berfungsi sebagai rumah bagi semua jenis kotoran mikroskopis yang bisa membuat kita sakit. Pemicunya bisa dari serangga, bakteri racun makanan, hingga virus yang lebih berbahaya seperti ebola dan COVID-19.

Baca: Bayar Zakat Tanpa Tatap Muka

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Tim peneliti ingin melihat seberapa banyak bakteri tersebut disemprotkan ke atas dengan sekali siraman, dan menghitung partikel yang ditempatkan pada berbagai ketinggian yang berbeda. Mereka mengukur tingkat aerosol di lingkungan sekitar sebelum dan sesudah pembilasan.

Salah satu peneliti Siddhartha Verma mengatakan bahwa setelah menyiram toilet lebih dari 100 kali selama rentang tiga jam, peningkatan substansial dalam kadar aerosol meningkat, terukur di lingkungan ambien, dengan jumlah total tetesan yang dihasilkan di setiap tes pembilasan berkisar hingga puluhan ribu.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Tim mencatat partikel aerosol naik hingga 109 cm di atas toilet dan setinggi 69 cm di atas urinal. Mereka juga mencatat partikel yang sangat kecil ini dapat bertahan di udara selama 20 detik dan jumlahnya meningkat setelah pembilasan.

"Baik toilet maupun urinal menghasilkan sejumlah besar tetesan yang berukuran lebih kecil dari tiga mikrometer yang menimbulkan risiko penularan yang signifikan jika mengandung mikroorganisme menular. Karena ukurannya yang kecil maka tetesan ini dapat bertahan untuk waktu yang lama," kata Verma, dikutip dari Mashable, Sabtu, 24 April 2021.

Tentu saja tidak semua toilet dan urinal memberikan hasil yang sama. Studi tersebut menyoroti fakta bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah semprotan toilet setelah penyiraman, seperti tekanan air, desain mangkuk toilet, dan kekuatan penyiraman.

Temuan ini memperkuat hasil penelitian serupa yang dilakukan sebelumnya dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang keamanan sanitasi menggunakan toilet umum, terlebih di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024