Jangan Klik Video Porno di Facebook, Bukan Happy yang Kamu Dapat

Ilustrasi video porno.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Media sosial Facebook digegerkan dengan banyaknya video porno beberapa hari ini. Akun yang tidak dikenal melakukan mention ke pengguna Facebook dengan sebuah postingan yang tidak senonoh.

Ayah Jadikan Anak Kandungnya Budak Seks Sejak Usia 8 Tahun, Video Aksi Bejatnya Juga Disimpan

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengetahui saat aksi itu mulai dilancarkan. Namun, ketika ingin melakukan penyelidikan, postingan dan situs yang melakukan mention tersebut sudah hilang tak berbekas dihapus oleh admin Facebook.

"Postingan dilaporkan oleh pengguna Facebook sehingga penyebab utama dan modus bagaimana hal ini dilakukan tidak dapat dianalisa dengan baik dan tuntas," ujarnya, Selasa, 20 April 2021.

Indonesia Waspada, Serangan Ini Meningkat Drastis

Tapi, ketika aksi dilakukan untuk kedua kalinya, Vaksincom langsung melakukan analisa. Aksi ini memang sengaja dirancang menggunakan fitur Facebook Page dan dipersiapkan terlebih dahulu secara khusus.

Dalam menjalankan aksi phishing di situs yang telah dipersiapkan, hacker atau peretas bertujuan untuk mencuri kredensial Facebook milik korban. Facebook Page yang dibuat ini juga berbahasa Indonesia, sehingga patut diduga ada orang Indonesia yang terlibat dalam aksi ini.

Sadis! Bocah di Tangerang Dibanting, Disetrum, hingga Disiram Miras gegara Dituduh Nyolong Duit

"Metode yang digunakan untuk memancing korbannya juga tidak jauh-jauh. Ibarat memancing anak kecil dengan permen guna menculiknya, korban dipancing dengan video porno dengan judul bombastis dan gambar seronok," jelas Alfons.

Menurutnya, situs Facebook dan situs phishing tidak bisa langsung populer. Mereka juga tidak mungkin mengandalkan Facebook Ad atau iklan Facebook. Selain mahal, iklan seperti ini juga tidak lolos sensor dan diblokir oleh Facebook.

Oleh sebab itu, hacker memanfaatkan fitur mention. Masalahnya di sini adalah Facebook membebaskan setiap pengguna Facebook untuk saling menyebut siapa saja tanpa ada pembatasan. Jadi, meskipun tidak saling mengenal, mereka masih berpotensi disebut oleh pengguna Facebook lain.

"Hal ini dimanfaatkan oleh pembuat aksi dan dipadukan dengan aksi phishing yang setiap kali berhasil mencuri kredensial Facebook korbannya, maka akun tersebut langsung digunakan untuk melakukan mention massal kepada sebanyak mungkin kontak," kata Alfons.

Melihat kecepatan dari mention ini, kemungkinan besar aksi mention ini dilakukan oleh script secara otomatis, sehingga dalam waktu singkat puluhan ribu akun Facebook akan dimention dan membuat situs ini mendadak populer.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya