Elon Musk Sukses Menyingkirkan Jeff Bezos

Jeff Bezos vs Elon Musk.
Sumber :
  • Axios

VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA dilaporkan memberi lampu hijau kepada SpaceX, perusahaan teknologi luar angkasa milik Elon Musk, untuk mengirim manusia ke Bulan.

JK Polisikan Agung Laksono, Singapura Terancam Punah hingga Rezim Bashar Al Assad Tumbang

NASA disebut telah menggelontorkan dana sebesar US$2,9 miliar atau Rp42 triliun ke SpaceX untuk membangun teknologi luar angkasa. Misi ke Bulan ini direncanakan terwujud pada 2024.

Dengan demikian, Blue Origin milik Jeff Bezos dan perusahaan teknologi luar angkasa lainnya, Dynetics, yang semula diberi kontrak untuk membangun pesawat ruang angkasa untuk misi ke Bulan, resmi gagal.

Elon Musk Sebut Singapura Terancam Punah, Apa Sebabnya?

Padahal, Bezos baru-baru ini secara resmi mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif Amazon, dan fokus pada proyek lainnya, termasuk Blue Origin. Para analis percaya bahwa Blue Origin telah berjuang keras melawan rivalnya, SpaceX milik Elon Musk.

Administrator NASA untuk Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia, Kathy Lueders, mengatakan bahwa kemitraan ini akan menyelesaikan misi demonstrasi awak pertama ke permukaan Bulan pada abad ke-21. Ia mengaku mengambil langkah maju untuk kesetaraan perempuan dan eksplorasi luar angkasa jangka panjang.

Ancaman China White, Ketakutan Terbaru bagi AS yang Memicu Kenaikan Tarif oleh Trump

"Langkah kritis ini menempatkan umat manusia pada jalur menuju eksplorasi Bulan yang berkelanjutan dan terus mengawasi misi yang lebih jauh ke Tata Surya, termasuk Mars," kata dia, seperti dikutip dari laman Express, Senin, 19 April 2021.

SpaceX kemudian mengkonfirmasi kebenaran soal isu tersebut, di mana mereka mengatakan Roket Starship siap kembali mengirim manusia ke Bulan sejak Misi Apollo pada 1969 hingga 1972.

"NASA telah memilih Starship untuk mendaratkan astronot di permukaan Bulan sejak Misi Apollo puluhan tahun silam. Kami dengan rendah hati siap membantu @NASAArtemis mengantarkan era baru eksplorasi ruang angkasa manusia,” demikian keterangan resmi SpaceX melalui akun Twitter.

Pendaratan manusia ini juga diharapkan bisa membawa dua astronot AS, yang salah satunya wanita, untuk membuat sejarah yang akan menjadi wanita pertama yang mendarat dan berjalan di Bulan.

SpaceX milik Elon Musk telah menjadi pemenang atas dua pesaingnya, Blue Origin kepunyaan Jeff Bezos dan Dynetics, serta telah menemukan kesuksesan dengan roket inovatif buatan mereka, Starship, yang bisa dipakai kembali setelah terbang.

"Teknologi yang dapat digunakan kembali akan secara drastis mengurangi ongkos perjalanan luar angkasa. Roket Starship diciptakan untuk menjadi sistem peluncuran dan pendaratan yang sepenuhnya dapat digunakan kembali. Teknologi kami dirancang khusus untuk perjalanan ke Bulan, Mars, dan misi lainnya di Tata Surya," tegas Elon Musk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya