Logo DW

Israel Berhasil Lumpuhkan Iran

Fasilitas nuklir bawah tanah di Natanz, Iran.
Fasilitas nuklir bawah tanah di Natanz, Iran.
Sumber :
  • dw

Serangan terhadap Natanz antara lain dikabarkan oleh stasiun televisi Israel, Channel 12, yang mengutip "para pakar" tentang bagaimana serangan itu melumpuhkan salah satu bagian di fasilitas nuklir.

Bukan kali pertama pembangkit nuklir di Natanz mengalami aksi sabotase. Pada 2010, sebuah virus komputer bernama Stuxnet melumpuhkan sentrifuga di Natanz. Serangan itu diyakini merupakan operasi gabungan Israel dan Amerika Serikat. Hingga kini, fasilitas nuklir di provinsi Isfahan itu masih menjadi episentrum kekhawatiran Israel.

Pada Juli 2020, pemerintah Iran melaporkan ledakan misterius pada salah satu sentrifuganya yang sekaligus merusak fasilitas pemerkaya uranium di Natanz. Iran kini membangun fasilitas kedua di perut gunung. Teheran juga menuduh Israel bertanggungjawab membunuh seorang saintis yang mengepalai program nuklir Iran.

"Sulit bagi saya mempercayai bahwa pemadaman paksa di Natanz adalah semata kebetulan," kata Yoel Guzanksy, peneliti di Institut Keamanan Nasional di Tel Aviv. "Jika bukan kebetulan, maka ada yang ingin mengirimkan pesan bahwa 'kami bisa membatasi upaya Iran dan kami menetapkan batasasannya.'"

Serangan itu menurutnya juga memberikan isyarat kuat bahwa situs nuklir paling sensitif di Iran sekalipun "bisa dijebol," imbuhnya.

Di Israel, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berusaha meyakinkan Netanyahu terkait pentingnya perjanjian nuklir Iran. Presiden AS Joe Biden berniat menghidupkan kembali kesepakatan yang membatasi akses Iran terhadap uranium itu setelah dicabut oleh bekas Presiden Donald Trump.

Pemerintah Israel meyakini perjanjian nuklir yang dibatasi sekalipun tetap mampu menyediakan tameng bagi Iran untuk mengembangkan senjata nuklir secara diam-diam. rzn/ha (ap, rtr)