Hujan Berlian Bikin Gempar

Neptunus dan Bumi.
Sumber :
  • KTAR News

VIVA – Jika air adalah material hujan yang turun di Bumi, namun beda dengan Neptunus. Planet tersebut justru mengalami hujan berlian. Sebelumnya, hujan karbondioksida terjadi di Mars, hujan metana di Titan, dan asam sulfat di Venus.

Percaya atau Tidak, 10 Ras Alien Ini Pernah Berhubungan dengan Bumi 

Jenis material yang jatuh dari langit hampir sama beragamnya dengan material yang ada di planet itu sendiri. Penelitian terbaru dari tim yang dipimpin oleh Kaitlyn Loftus dari Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS) menemukan kesamaan untuk semua bahan cair yang membentuk hujan di seluruh Tata Surya.

Baca: Elon Musk Kena Kepret gara-gara Monyet

Kembangkan Desa Wisata Kampung Nelayan, Arutmin Indonesia Raih Penghargaan Subroto 2024

Ada dua penyebab utama. Pertama, tetesan hujan kecil menguap, sementara tetesan hujan besar terpisah menjadi yang lebih kecil. Untuk menentukan jumlah levelnya maka para peneliti melihat ukuran tetesan di planet yang mirip dengan Bumi seperti Mars atau Venus.

Hasil dari model tersebut menunjukkan bahwa tetesan dengan radius kurang dari 1/10 milimeter menguap sebelum menghantam tanah. Tetesan yang lebih besar dengan radius lebih dari beberapa milimeter akan terpecah menjadi tetesan yang mendekati ukuran rata-rata.

Permintaan dari Negara Maju Turun Bakal Jadi Tantangan Industri Batu Bara

Bahkan, pada planet yang lebih besar pun tidak ada perbedaan ukuran. Hujan yang terjadi di Jupiter atau Saturnus akan memiliki ukuran dan bentuk yang serupa dengan di Bumi atau Mars. Demikian pula bahan penyusun tetesan hujan yang memiliki dampak yang sangat besar pada ukuran tetesan.

Misalnya Titan mengalami yang namanya hujan metana. Studi tersebut menemukan bahwa tetesan metana terbesar itu akan menjadi dua kali ukuran penurunan rata-rata di Bumi, karena pola gravitasi dan cuaca Titan sangat berbeda.

Belum jelas mengapa keseragaman ini ada. Tapi, tim peneliti berpikir ada hubungannya dengan kepadatan dan tegangan permukaan material, seperti dilansir dari laman Science Alert, Rabu, 14 April 2021.

Memahami bagaimana tetesan hujan terbentuk di planet lain dapat membantu ahli eksoplanetologi memahami atmosfer exoplanet yang akan menjadi pelengkap pengamatan saat Teleskop James Webb Space diluncurkan dalam waktu dekat.

Butuh waktu lama sampai seseorang benar-benar bisa menyaksikan hujan di dunia lain secara langsung. Ketika seseorang benar-benar menyaksikannya secara langsung maka hal itu akan menjadi peristiwa yang lebih menakjubkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya