Alien, Di Manakah Kau Berada?
- Dok. Istimewa
VIVA – Pencarian kehidupan asing atau alien di alam semesta cenderung fokus pada lingkungan yang layak huni. Tapi, untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana kehidupan muncul dan menyebar, serta batas-batas kelayakhunian, maka para ilmuwan mempertimbangkan untuk melihat 'dunia mati' yang bahkan ingin mengisinya dengan kehidupan.
"Studi biologis tentang kematian tampaknya berlawanan dengan intuisi. Karena biologi adalah studi tentang kehidupan," kata Ahli Astrobiologi Charles Cockell dari University of Edinburgh, Inggris, seperti dikutip dari situs Space, Kamis, 1 April 2021.
Akan tetapi, dalam sebuah makalah yang akan diterbitkan Jurnal Astrobiology, Cockell menyatakan bahwa fokus dia sepenuhnya pada dunia yang hidup dan akan mengabaikan kosmos yang sangat besar dan berpotensi informatif.
Ruang yang sangat besar ini berada di antara planet-planet serta tempat-tempat seperti Matahari dan Bulan, yang kesemuanya itu mungkin tidak memiliki kehidupan.
"Bahkan, Bumi yang kami anggap penuh dengan kehidupan justru sebagian besarnya tidak bisa dihuni. Dengan biosfer tipis terletak di permukaan namun sebagian besar bagian dalamnya mati," paparnya.
Ia juga melakukan survei terhadap dunia yang tidak bernyawa untuk dapat membantu dirinya bersama ilmuwan lainnya mempelajari dengan tepat berapa persentase alam semesta yang tidak dapat dihuni, berapa yang berpotensi dapat dihuni, dan apakah ada beberapa dunia yang sebagian kosong dan sebagian tertutup bagi kehidupan.
Cockell juga berpikir dunia mati dapat membantu memberikan wawasan ilmiah tentang pertanyaan mendasar. Seperti contohnya, batas di mana kehidupan bisa ada dan bagaimana makhluk hidup menjajah daerah tak berpenghuni. Menurutnya, dunia mati juga bisa menjadi tempat dimulainya eksperimen kehidupan dari awal, termasuk alien.
Jika para ilmuwan melepaskan sejumlah kecil mikroba ke lingkungan tak bernyawa maka mereka dapat mempelajari seberapa cepat organisme menyebar, urutan di mana spesies yang berbeda mengambil alih, dan bagaimana makhluk hidup mengubah kimia lokal dan akhirnya mulai berevolusi.
"Menentukan tempat yang tepat untuk melakukan eksperimen semacam itu mungkin akan rumit. Tapi, bagi sebagian besar astrobiologi berpikir bahwa Bulan Jupiter dan Saturnus adalah taruhan yang baik untuk menemukan kehidupan asing (alien)," tegas Cockell.