Apa yang Dikatakan Mendiang Stephen Hawking soal Lubang Hitam Terbukti
- Facebook/Stephen Hawking/CERN/Laurent Egli 2012
VIVA – Mendiang Stephen Hawking mengemukakan teorinya soal raksasa gravitasi paling gelap di alam semesta, yaitu lubang hitam atau black hole. Hal ini diungkapkannya pada 1974. Black hole bukanlah bintang hitam pekat yang selama ini diyakini para astronom tapi secara spontan memancarkan cahaya.
Tidak ada astronom yang pernah mengamati radiasi misterius tersebut karena diprediksi sangat redup. Oleh sebab itu, para ilmuwan saat ini menciptakan lubang hitam versi mereka sendiri, seperti dilansir dari situs Live Science, Kamis, 4 Maret 2021.
Baca: Partikel Hantu Terdeteksi dari Bintang yang Tercabik Lubang Hitam
Ilmuwan di Technion-Israel Institute of Technology jadi salah satu yang melakukannya. Mereka menciptakan analog lubang hitam dari beberapa ribu atom, mencoba untuk mengkonfirmasi dua prediksi Stephen Hawking bahwa radiasi muncul dari ketiadaan, dan intensitasnya tidak berubah dari waktu ke waktu.
"Lubang hitam seharusnya memancar seperti benda hitam, yang pada dasarnya adalah benda hangat yang memancarkan radiasi infra merah konstan. Hawking menyatakan bahwa lubang hitam sama seperti bintang biasa, yang memancarkan jenis radiasi tertentu sepanjang waktu, terus-menerus. Itulah yang ingin kami konfirmasi dalam penelitian kami, dan kami melakukannya," kata ilmuwan Jeff Steinhauer.
Gravitasi dari lubang hitam ini begitu kuat, bahkan cahaya dapat melarikan diri, termasuk foton atau partikel cahaya, melintasi point-of-no-return yang disebut cakrawala peristiwa. Untuk keluar dari batas ini, sebuah partikel harus melanggar hukum fisika dan bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Stephen Hawking menunjukkan bahwa meskipun tidak ada benda yang lolos saat melintasi cakrawala peristiwa, lubang hitam masih dapat memancarkan cahaya berkat mekanika kuantum dan sesuatu yang disebut partikel virtual.
Tarikan gravitasi yang ekstrem ini membuat dirinya menyarankan foton dipisahkan dengan satu partikel diserap oleh lubang hitam dan yang lainnya melarikan diri ke luar angkasa. Foton yang diserap memiliki energi negatif dan mengurangi energi dalam bentuk massa dari lubang hitam, sedangkan foton yang lolos akan menjadi radiasi.
Sebelumnya, para ilmuwan mengatakan lubang hitam adalah salah satu objek astrofisika paling melimpah di alam semesta. Objek menarik ini tampaknya menjadi unsur penting dalam evolusi alam semesta, tentu sejak periode Big Bang hingga kini.
Lubang hitam mungkin berdampak pada pembentukan kehidupan manusia di galaksi seperti sekarang. Alam semesta dipenuhi dengan berbagai jenis black hole. Mereka bervariasi, berdasarkan ukuran dan muatan listrik seperti halnya elektron atau proton dalam atom. Bahkan, beberapa lubang hitam memiliki kondisi berputar.