Ada yang Lebih Berbahaya dari Ikan Hiu saat Berenang di Laut
- ANTARA FOTO/R. Rekotomo
VIVA – Tidak seperti bayangan orang, serangan ikan hiu terhadap manusia merupakan peristiwa yang cukup langka. Pada tahun lalu misalnya, International Shark Attack File hanya menyelidiki 129 laporan serangan hiu secara global. Hanya 57 di antaranya yang dikonfirmasi sebagai serangan yang tidak beralasan.
Sebagai perbandingan, data yang dikumpulkan di Amerika Serikat tahun 1959 hingga 2010, menunjukkan dua kali lebih banyak orang yang disambar petir daripada yang diserang oleh hiu. Florida Museum of Natural History mengatakan, lebah, tawon dan ular bertanggung jawab atas kematian yang angkanya lebih banyak setiap tahun.
Mengutip dari situs Express, Sabtu, 27 Februari 2021, peneliti kelautan mengaitkan ketakutan akan serangan dengan melihat kedalaman laut di Hollywood dan liputan media yang meluas setiap kali sebuah insiden terjadi.
Namun dalam daftar hal yang paling ditakuti orang ketika mereka memasuki lautan, hiu bahkan tidak berhasil masuk tiga besar, menurut sebuah studi. Menurut penelitian baru yang diterbitkan oleh University of South Australia, sengatan ubur-ubur, kepiting, dan tenggelam dianggap sebagai ancaman yang jauh lebih besar.
Peneliti Brianna Le Busque terkejut dengan hasil studi tersebut. Berdasarkan penggambaran hiu di media dan budaya populer, psikolog pernah berpikir serangan hiu menduduki peringkat teratas.
"Kita semua telah melihat film Jaws dan membaca berita utama yang sensasional tentang serangan hiu. Saya berasumsi bahwa ketakutan terbesar setiap orang adalah bertemu dengan hiu. Faktanya, penelitian kami menemukan lebih banyak orang yang takut tenggelam daripada hiu saat berenang di laut," ujarnya.
Ketakutan orang berhubungan dengan peluang statistik dari ancaman hiu, mengingat lebih banyak orang yang tenggelam per tahun dibandingkan dengan interaksi dengan hiu. Sekitar 22 persen dari responden menyebut mereka pernah bertemu dengan hiu.
Le Busque menganggapnya sebagai kabar baik dalam upaya pelestarian laut. Banyak spesies hiu di seluruh dunia berada di ambang kepunahan dan reputasi mereka sebagai pembunuh berdarah dingin tidak banyak mempengaruhi publik.
"Meskipun banyak spesies hiu yang terancam punah, media massa masih cenderung fokus pada ancaman dari hiu ke manusia, daripada dari manusia ke hiu. Ini dapat menghancurkan populasi hiu dunia dengan dampak yang akan kita semua rasakan," jelasnya.
Hiu memainkan peran integral dalam ekosistem laut. Mereka telah ada selama lebih dari 400 juta tahun, menjaga habitat laut tetap utuh. Poin penting adalah karena lautan menyediakan banyak oksigen yang kita butuhkan untuk hidup.