Tetap Produktif saat COVID-19, Tren Digital Diprediksi Meningkat

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Istana Presiden, Jakarta.
Sumber :
  • Instagram @sekretariat.kabinet

VIVA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 bergeser pada digitalisasi. Hal itu memungkinkan roda perekonomian berputar, dengan tanpa adanya kontak langsung.

Masa Depan Digital ASEAN: Indonesia Tegaskan Komitmen Dukung Deklarasi Bangkok

Suharso mengatakan, penanganan COVID-19 perlu difokuskan pada upaya untuk menurunkan tingkat penyebaran COVID-19 melalui kerja sama antara berbagai pihak yakni masyarakat, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.

Hal tersebut guna meningkatkan jumlah testing dan tracing di seluruh daerah, sehingga menurunkan positivity rate dan menurunkan angka reproduksi virus, serta melaksanakan vaksinasi sesuai sasaran yang ditetapkan.

Transformasi Digital dalam Industri Kosmetik, Implora Memilih Shopee untuk Menjadi Pilihan Masyarakat

"Pemulihan ekonomi perlu difokuskan untuk melakukan implementasi program pemulihan ekonomi secara tepat dan terukur," ujarnya dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Di tengah pandemi, Suharso menuturkan bahwa komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh positif mencakup perlengkapan rumah tangga, kesehatan dan pendidikan. Tercatat, komponen pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan naik 3,09 persen,

PERURI dan Kementerian Perdagangan Jalin Diskusi Strategis untuk Dukung Transformasi Digital

"Lalu, perumahan dan perlengkapan rumah tangga naik 2,28 persen. Serta makanan minuman selain restoran tumbuh 0,51 persen," bebernya.

Pembatasan sosial yang menjadi salah satu strategi menurunkan laju penularan telah meningkatkan tren digitalisasi. Saat ini, pertumbuhan tahunan penjualan e-commerce di Indonesia meningkat mencapai 15,4 persen.

Senada, sektor informasi dan komunikasi juga tumbuh positif karena kebutuhan media digital selama pandemi COVID-19, seperti kegiatan sekolah yang dilakukan secara daring, perusahaan atau kantor yang lebih banyak melakukan work from home, serta e-commerce.

"Kondisi less-contact economy namun tetap produktif ini diprediksi akan terus berlanjut," tegas Menteri Suharso Monoarfa.

Bank Aladin.

3 Tahun Jadi Bank Syariah Digital Pertama, Aladin Genjot Inovasi Produk

Bank digital syariah pertama di Indonesia, PT Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin Syariah), merayakan ulang tahunnya yang ketiga pada Minggu, 19 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2025