Elon Musk Stres karena Takut Gagal Terbang ke Planet Mars
- Mother Jones
VIVA – Peluncuran purnarupa roket SpaceX, Starship atau SN9, telah beberapa kali ditunda akibat cuaca buruk, adanya perbaikan, hingga terkendala peraturan persetujuan dari FAA (Federal Aviation Administration). Nah, yang terakhir baru saja terjadi dari yang sebelumnya dijadwalkan pada 28 Januari 2021.
Meski begitu, FAA tidak memberikan alasan penundaan tersebut, namun melaui situs resminya mengatakan bahwa Starship atau SN9 telah diberi persetujuan untuk meluncur 29 Januari kemarin.
Hal ini yang membuat Pendiri SpaceX, Elon Musk, frustrasi. Ia pun protes kepada FAA dan menggambarkannya sebagai 'sistem yang rusak'. Miliarder kelahiran Afrika Selatan yang baru saja didapuk menjadi orang terkaya di dunia itu mengatakan FAA mencegah manusia menaklukkan Tata Surya.
"Tidak seperti divisi pesawat yang baik-baik saja. Divisi luar angkasa FAA memiliki struktur peraturan yang rusak secara fundamental. Aturan mereka bisa membatalkan sejumlah peluncuran, bahkan yang memfasilitasi program pemerintah," kata dia, seperti dilansir dari situs Express, Selasa, 2 Februari 2021.
Di bawah aturan tersebut, lanjut Elon Musk, umat manusia tidak akan pernah sampai ke Planet Mars. Peluncuran SN9 akan mengikuti jejak prototipe sebelumnya, SN8. Roket itu berhasil terbang hingga 12,5 kilometer ke langit, kemudian menyelesaikan lingkaran penuh sebelum mendarat kembali ke tanah.
Namun sayang, SN8 meledak saat bertabrakan dengan tanah. Roket SN9 diharapkan bisa meluncur 10 kilometer ke udara sebelum melakukan penurunan terkontrol untuk pertama kalinya. Mirip dengan pendahulunya, SN9 akan didukung tiga mesin Raptor. Masing-masing akan dimatikan secara berurutan sebelum kendaraan mencapai puncak.
"Kemampuan ini akan memungkinkan roket sepenuhnya dapat digunakan kembali, yang dirancang untuk membawa awak dan kargo dalam penerbangan jarak jauh, antarplanet dan membantu umat manusia kembali ke Bulan dan melakukan perjalanan ke Mars dan sekitarnya," jelas Elon Musk.