WhatsApp Jangan Seenaknya Bikin Aturan
- Pixabay
VIVA – Pemerintah India menyentil WhatsApp dan meminta anak usaha Facebook tersebut untuk menghormati warganya. Sikap protes India ini akibat dari kebijakan privasi baru WhatsApp yang membuka akses seluas-luasnya bagi Facebook dan anak usahanya mengambil data pribadi pengguna.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India melalui surat resminya yang dikirim ke Kepala Eksekutif WhatsApp, Will Catchcart pada Senin, 18 Januari kemarin.
"Perubahan kebijakan WhatsApp dilakukan sepihak. Ini tindakan tidak adil dan tidak dapat diterima. Orang India harus dihormati," demikian keterangan resmi Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India, seperti dikutip dari The Indian Express, Rabu, 20 Januari 2021.
India juga meminta anak usaha Facebook itu untuk menarik semua perubahan kebijakan privasi yang diusulkan serta mempertimbangkan kembali pendekatannya terhadap privasi informasi, kebebasan memilih, dan keamanan data pengguna.
Sementara itu, WhatsApp hanya mengatakan sedang berupaya untuk mengatasi informasi yang salah dan tetap bersedia untuk menjawab pertanyaan apa pun. "Kami ingin menegaskan bahwa pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," klaim mereka.
Facebook, yang berbasis di California, AS pada tahun lalu menginvestasikan US$5,7 miliar (Rp80 triliun) ke unit digital perusahaan multinasional yang bermarkas di Mumbai, Reliance, dengan harapan menarik puluhan juta pemilik toko tradisional untuk menggunakan pembayaran digital melalui WhatsApp.
Dengan 400 juta pengguna di India, WhatsApp memiliki rencana besar untuk mengembangkan ruang pembayaran digital negara itu, termasuk menjual asuransi kesehatan melalui mitra strategisnya.
Namun rencana tersebut bisa saja terpengaruh jika pengguna India beralih ke platform pesan instan lainnya seperti Signal dan Telegram, yang mengalami lonjakan unduhan setelah WhatsApp pada 4 Januari lalu mengatakan akan berbagi sejumlah data pribadi pengguna dengan Facebook.
Pada akhirnya WhatsApp menyerah dan menunda pembaruan yang bertujuan meningkatkan transaksi bisnis di platform tersebut, setelah meningkatnya kekhawatiran dari pengguna atas kebijakan privasi. Awalnya, WhatsApp akan menerapkan aturan barunya itu pada 8 Februari, lalu diundur menjadi Mei mendatang.