Jajan di Kantin Kini Bisa Bayar Pakai Mata Uang Digital

Uang digital yuan.
Sumber :
  • Ledger Insights

VIVA – China menjadi salah satu negara yang gencar mengembangkan mata uang digital. Sejak dihantam pandemi, mereka mencari cara untuk bisa pulih dengan cepat, dan dunia digital dilihat sebagai salah satu solusinya.

Indonesia Dapat 'Lampu Hijau' Jadi Negara Mitra BRICS

Salah satu mata uang digital yang sudah dihadirkan di Negeri Tirai Bambu adalah eCNY, yakni Yuan dalam bentuk digital. Beberapa waktu lalu, Bank Sentral untuk Uang Digital China membagikan eCNY secara gratis pada 50 ribu warga, tiap orang mendapat jatah 200 Yuan atau Rp430 ribu.

Bagi-bagi uang gratis itu dilakukan, agar warga tertarik untuk mengalihkan kebiasaan mereka dalam bertransaksi dengan uang kertas menjadi digital.

Tak Ada Jadwal Latihan Gabungan, 3 Kapal Perang China Masuk Tanjung Priok

Dilansir dari Xinhua, Rabu 6 Januari 2021, tantangan terbesar dalam mensosialisasikan Yuan digital adalah masyarakat China sudah terbiasa memakai dompet digital Alipay dan WeChat Pay.

Meski demikian, pekan lalu tercatat sudah ada lebih dari 113 ribu dompet digital berbasis eCNY yang dibuat, dan transaksi yang sudah berjalan nilainya mencapai US$160 juta atau setara Rp2,2 triliun.

5 Siswa SMP asal Bogor Raih Juara Pertama Kompetisi AI Robotik Internasional di China

Terbaru, Bank Pos China kini menyediakan kartu khusus yang bisa digunakan untuk bertransaksi dengan eCNY. Bentuknya sama persis dengan e-money yang ada di Indonesia, namun mata uangnya adalah Yuan digital.

Kartu ini disebut sangat ideal untuk dipakai oleh mereka yang sudah lanjut usia. Sebab, mereka cenderung enggan mengoperasikan smartphone dan memilih untuk melakukan transaksi dengan cara yang lebih mudah.

Sudah ada beberapa kantin yang menerima sistem pembayaran dengan kartu tersebut. Nantinya, kerja sama akan diperluas sehingga pengguna bisa nyaman menggunakan mata uang digital tersebut.

VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pamerkan jet tempur F-16

Presiden Ukraina Sebut Pasukan Korut Gabung Rusia "Bentuk Kegilaan Kediktatoran"

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut keberadaan pasukan Korea Utara yang bergabung dengan militer Rusia bentuk kegilaan yang dapat dilakukan oleh kediktatoran.

img_title
VIVA.co.id
29 Desember 2024