Jaringan 4G di Bulan Bisa Ciptakan Bencana

Ilustrasi jaringan 4G di Bulan.
Sumber :
  • Fortune

VIVA – Niat Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA membangun jaringan komunikasi 4G di Bulan menuai protes. Padahal, NASA sudah menggandeng Nokia dengan menggelontorkan dana sebesar US$14,1 juta (sekitar Rp203 miliar) untuk mengatur sistem komunikasi untuk para astronot dalam bentuk suara, data, triangulasi dan video-on-demand.

Duet Indosat dan Nokia Perluas 5G di Wilayah Terpencil

Adalah Emma Alexander, kandidat Doktor (PhD) bidang astrofisika di Universitas Manchester, Inggris, yang menyatakan bahwa gangguan frekuensi radio (RFI) adalah musuh jangka panjang astronom radio. Dengan begitu, jaringan 4G bisa menjadi bencana untuk teleskop radio yang sangat sensitif.

Baca: Menkominfo Kejar Target Pemerataan Sinyal Internet hingga Pelosok

Bumi Akan Punya Dua Bulan pada 29 September 2024? Cek Faktanya!

Umumnya, seperti dikutip dari situs Space, Rabu, 30 Desember 2020, setiap lokasi teleskop radio meminta semua pengunjung untuk mematikan smartphone atau ponsel pintar mereka karena itu dapat mengganggu cara kerja teleskop.

Teleskop radio biasanya dibangun di lokasi yang jauh dari kota, dalam upaya menghindari RFI. Cara tersebut membantu teleskop terhindar dari sinyal smartphone dan oven microwave. Namun, teleskop radio berbasis darat tidak sepenuhnya bisa menghindari RFI dari luar angkasa seperti satelit atau jaringan telekomunikasi Bulan di masa depan.

Di Bulan Banyak Air, Kata PSI

Menurut Emma, sumber utama RFI baru di Bulan akan membuat teleskop semakin sulit untuk menyaring gangguan dan fokus pada sinyal yang sangat redup. Para astronom juga menginginkan teleskop radio yang dibangun di sisi jauh Bulan. Selain terlindung dari sinyal di Bumi, itu juga dapat mengamati pada frekuensi radio terendah.

"Mengamati pada frekuensi radio rendah dapat membantu menjawab pertanyaan mendasar tentang alam semesta, seperti saat-saat pertama setelah big bang," ungkapnya. Tak hanya jaringan 4G, mega constellation dari Satelit Starlink milik SpaceX, juga meresahkan para astronom.

Sebab, satelit internet milik Elon Musk itu bisa menghambat pengamatan langit berbasis darat dan kemungkinan terjadinya salah deteksi benda langit karena satelit Starlink terlalu terang.

Anak usaha Nokia di Amerika Serikat (AS), Bell Labs, akan menerapkan jaringan 4G pertama di antariksa. Tujuannya mendukung komunikasi di Bulan dalam jarak yang jauh, kecepatan dan hal lain yang ditingkatkan dari standard yang ada sekarang.

Perangkat 4G sebenarnya sangat murah. Namun dana tersebut membengkak akibat diletakkan di lokasi yang tidak biasa. "Akan jadi komunikasi penting pada aplikasi transmisi data, termasuk mengontrol kendaraan antariksa, navigasi di geografi Bulan, dan streaming video dengan definisi tinggi," tulis Bell Labs dalam tweetnya, pertengahan Oktober lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya