AS Jadi Bulan-bulanan Hacker Rusia

Ilustrasi maling/hacker
Sumber :
  • LLERO

VIVA – Para hacker atau peretas Rusia dicurigai berada di balik serangan siber Amerika Serikat (AS) terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Karena, mereka memanfaatkan akses vendor ke Microsoft Corp untuk menembus target yang tidak memiliki perangkat lunak jaringan dari SolarWinds Corp, kata para penyidik.

Prabowo Gelar Ratas dari AS Minta Update Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi, Pratikno: Beliau Tidak Tenang

Sementara pembaruan pada perangkat lunak Orion SolarWinds sebelumnya merupakan satu-satunya titik masuk yang diketahui, dan perusahaan keamanan CrowdStrike Holdings Inc mengatakan peretas telah menjebol akses ke vendor yang menjual lisensi Office dan menggunakannya untuk mencoba membaca email CrowdStrike.

Itu tidak secara khusus mengidentifikasi peretas sebagai orang-orang yang menyusupi SolarWinds, tetapi dua orang yang mengetahui penyelidikan CrowdStrike mengatakan bahwa itu ulah mereka, menurut laporan Reuters, dikutip Senin, 28 Desember 2020.

Kepada CNN Ketum Kadin Anindya Bakrie Tegaskan Kerja Sama Ekonomi RI-AS Akan Saling Menguntungkan

CrowdStrike menggunakan program Office untuk pengolah kata tetapi tidak untuk email. Upaya yang gagal, yang dilakukan beberapa bulan lalu, ditunjukkan ke CrowdStrike oleh Microsoft pada 15 Desember lalu. CrowdStrike, yang tidak menggunakan SolarWinds, mengatakan tidak menemukan dampak dari upaya intrusi dan menolak menyebutkan nama reseller-nya.

"Mereka masuk melalui akses pengecer dan mencoba mengaktifkan hak istimewa 'membaca' email. Jika telah menggunakan Office 365 untuk email, itu akan berakhir," kata salah satu orang yang mengetahui penyelidikan tersebut kepada Reuters.

Selain Memudahkan, Transparansi Juga Bisa Dicapai Dengan Model Pembayaran Digital

Banyak lisensi perangkat lunak Microsoft dijual melalui pihak ketiga, dan perusahaan tersebut dapat memiliki akses yang hampir konstan ke sistem klien saat pelanggan menambahkan produk atau karyawan. Microsoft mengatakan bahwa pelanggan tersebut perlu waspada.

"Investigasi kami terhadap serangan baru-baru ini menemukan insiden yang melibatkan penyalahgunaan kredensial untuk mendapatkan akses, yang dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Kami belum mengidentifikasi kerentanan atau penyusupan produk Microsoft atau layanan cloud," kata Direktur senior Microsoft Jeff Jones.

Penggunaan vendor Microsoft untuk mencoba masuk ke perusahaan pertahanan digital teratas menimbulkan pertanyaan baru tentang berapa banyak jalan yang dimiliki para peretas, yang diduga pejabat AS beroperasi atas nama pemerintah Rusia.

Korban yang diketahui sejauh ini termasuk saingan perusahaan keamanan CrowdStrike, FireEye Inc, dan beberapa institusi penting pemerintah AS di antaranya Departemen Pertahanan, Depertemen Perdagangan, dan Departemen Keuangan.

Perusahaan besar lainnya, termasuk Microsoft dan Cisco Systems Inc, mengatakan mereka menemukan perangkat lunak SolarWinds yang tercemar secara internal tetapi tidak menemukan tanda-tanda bahwa peretas menggunakannya untuk menjangkau secara luas di jaringan mereka.

Hingga saat ini, SolarWinds yang berbasis di Texas adalah satu-satunya saluran yang dikonfirmasi secara publik untuk pembobolan awal, meskipun para pejabat telah memperingatkan selama berhari-hari bahwa peretas memiliki cara lain. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya