Elon Musk Curhat Pernah Dicampakkan Apple
- Wired
VIVA – Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa dirinya pernah menghubungi Apple selama 'hari-hari gelapnya' saat mengembangkan Model 3 untuk membicarakan kemungkinan kesepakatan.
Dikutip dari situs South China Morning Post, Kamis, 24 Desember 2020, Musk berencana menjual Tesla ke Apple yang nilainya sepersepuluh dari nilainya saat ini, yaitu sekitar US$60 miliar atau Rp840 triliun. Namun CEO Apple, Tim Cook, menolak untuk melakukan pertemuan bertahun-tahun lalu untuk membahas akuisisi.
Pada 2017, Tesla menghabiskan banyak uang untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik Model 3. Musk mengatakan kepada karyawan di pabrik bahwa mereka tengah menghadapi periode produksi bagai neraka selama enam bulan atau lebih.
Beberapa minggu setelah membuat pernyataan itu, sosok yang juga memiliki bisnis roket ini membuat tweet tentang tidur di atap pabrik saat dia mencoba menyelesaikan kemacetan produksi.
Saat Tesla mengalami kesuraman, Apple telah mempekerjakan sejumlah mantan eksekutif Tesla yang spesialis di bidang interior mobil, dan teknologi kendaraan tanpa supir.
Apple juga mengakuisisi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pengembangan mobil self driving, menunjukkan bahwa perusahaan mempertimbangkan untuk memasuki pasar tersebut.
Seorang juru bicara Apple menolak mengomentari pernyataan Musk. Saham Apple dan Tesla telah melonjak sejak awal 2017. Namun saham Tesla masih kurang dari sepertiga dari kapitalisasi pasar Apple.
Pekan ini, saham Apple telah naik, sementara Tesla tergelincir karena sebuah laporan bahwa Apple akan memproduksi mobil tanpa pengemudi pada 2024.
Rumor juga menyebut, awal bulan ini Apple mengalihkan proyek mobilnya ke John Giannandrea dari Bob Mansfield, yang menunjukkan fokus mereka di teknologi tanpa pengemudi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).