Pandemi Memperburuk Keadaan Orang yang Kesepian

Ilustrasi kesepian.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Virus Corona COVID-19 telah memperburuk penyebaran kesepian di seluruh dunia. Hal ini membuat khawatir para peneliti sejak sebelum adanya pandemi. Sebuah studi baru menunjukkan ciri khas yang dapat diamati pada otak orang yang kesepian yang menjalani social distancing.

Hadirkan Inovasi untuk Indonesia, 4 Peneliti Perempuan Raih Penghargaan L’Oreal - UNESCO For Women in Science 2024

Studi ini menemukan bahwa orang yang kesepian mengalami perubahan di area otak terkait dengan memori dan imajinasi. Ilmuwan mendefinisikan kesepian sebagai persepsi subjektif dari isolasi sosial atau perbedaan antara tingkat hubungan sosial yang diinginkan dan dirasakan.

Temuan mereka didasarkan pada sekumpulan besar informasi 40 ribu peserta berusia 40-69 tahun. Data tersebut didapatkan dari Biobank Inggris, sebuah akses terbuka ke database untuk ilmuwan kesehatan internasional. Para peneliti memiliki akses ke data magnetic resonance imaging (MRI), serta genetika dan penilaian diri psikologis.

Inspiratif, Nukila Evanty Menjaga Identitas dan Hak Suku Laut di Tengah Arus Modernisasi

Dilansir dari situs Big Think, Jumat, 18 Desember 2020, para ilmuwan membandingkan data MRI dari peserta penelitian yang mengatakan mereka sering merasa kesepian versus mereka yang tidak kesepian.

Perbedaan utama ada di sekitar jaringan default, area otak yang bertanggung jawab atas ingatan, serta kognisi sosial dan imajinasi. Ini digunakan ketika kita fokus pada masa lalu memikirkan masa depan atau lamunan tentang masa kini yang berbeda.

Hebat! Pria Ini Bantu Ratusan UMKM di Tabalong Bebas dari Rentenir, Begini Caranya

Jaringan default orang-orang yang kesepian dihubungkan dengan lebih kuat dan secara tak terduga memiliki volume materi abu-abu yang lebih banyak. Mereka juga menunjukkan lebih banyak pengawetan dalam struktur forniks.

Apa yang bertanggung jawab atas perbedaan otak antara orang yang merasa kesepian dan yang tidak? Para ilmuwan mengira jawabannya terletak pada fungsi jaringan default.

Orang yang kesepian cenderung lebih banyak menggunakan imajinasi, ingatan dan harapan mereka, kata para peneliti. Para ilmuwan berpikir bahwa penelitian mereka dapat membantu menggambarkan lebih lengkap tentang kesepian dan bagaimana mengobatinya.

Alasannya, jumlah orang yang mengalami perasaan seperti itu bertambah dan mempengaruhi kesehatan mereka. Sedangkan, studi pada orang tua menunjukkan bahwa kesepian dikaitkan dengan risiko demensia dan masalah lainnya yang lebih rumit.

Dharma Pongerekun-Kun Wardana, Debat Ketiga Pilkada DKI Jakarta 2024

Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta

Calon Gubernur DKI Jakarta, Dharma Pongrekun menyampaikan pernyataan kontroversial dalam visi misinya di debat pamungkas Pilgub Jakarta, Minggu malam, 17 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024