Harga Bitcoin Tembus Rekor Baru
- wartaekonomi
VIVA – Harga Bitcoin melampaui 20 ribu dolar AS (sekitar Rp282,6 juta) pada Rabu (16/12/2020) waktu setempat, menandakan kenaikan tertingginya hingga saat ini. Apa faktor di balik kenaikan harga itu?
Mengutip Reuters, Kamis (17/12/2020), Bitcoin menyentuh harga tertinggi 20.800 dolar AS (sekitar Rp293,9 juta); kenaikannya melampaui 170 persen pada 2020. Bahkan, per Kamis pukul 10.54 WIB, 1 Bitcoin hampir setara dengan Rp308 juta.
Kira-kira, apa faktor pendorong meroketnya harga Bitcoin? "Banyak klien kami memprediksi Bitcoin melampaui level tertinggi 20 dolar AS, mengingat berita terbaru dari pemain institusional utama seperti SGX dan MassMutual mendukung cryptocurrency itu secara terang-terangan," ujar Pendiri dan Mitra JST Capital, Scott Freeman.
Melonjaknya permintaan investor juga terjadi karena mereka tertarik pada potensi keuntungan cepat Bitcoin; mata uang kripto yang mereka klaim imun terhadap inflasi.
Freeman melanjutkan, "Meskipun ini tonggak utama dalam aset cryptocurrency karena investor ritel, institusional, dan blue-chip sama-sama merogoh kocek yang banyak, tak mengherankan jika harga koin lain ikut meningkat seperti BTC."
Pada periode yang sama, koin Ethereum dan XRP yang masing-masing meningkat 5,4 persen dan 8,1 persen. Indahnya harga Bitcoin melahirkan aliran koin masif dari Asia Timur ke Amerika Utara karena minat investor AS.
"Manajer dana Inggris, Ruffer Investmen Management yang mengelola aset 20,3 miliar pound (sekitar Rp388 triliun) pada akhir November, merogoh kocek 550 juta pound (sekitar Rp10,5 triliun) untuk Bitcoin," kata jubir perusahaan.
Di Amerika, meroketnya harga Bitcoin terjadi bersamaan dengan turunnya spot emas dalam beberapa bulan terakhir.