Para Penderita Migrain Sering Melihat Aura

ilustrasi organ otak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Beberapa orang yang menderita migrain akan mengalami aura, sebelum mengalami sakit kepala sebelah. Gejala aura bisa terjadi jika melihat kilatan cahaya yang terang, melihat bintang yang berkilauan, kehilangan penglihatan, atau sensasi kesemutan di tangan atau wajah.

Wanita yang Telah Menikah Lebih Banyak Dilaporkan Migrain, Kenapa?

Dilansir dari situs Science Alert, Selasa, 15 Desember 2020, ilmuwan telah mendeteksi gelombang mirip tsunami pada tikus sebelum terjadinya migrain. Pada saat yang sama, temuan mereka dapat membantu para peneliti memahami kondisi otak lainnya, seperti stroke, epilepsi, dan cedera otak traumatis.

Studi baru ini melibatkan glutamat atau MSG yang dikirim ke ruang antara sel-sel otak pada tikus, yang kemudian bergerak karena pergeseran aktivitas otak.

Migrain Lebih Sering Terjadi pada Wanita, Kenapa?

Memahami apa yang menyebabkan sakit kepala yang parah ini adalah langkah pertama untuk menemukan pengobatan migrain, yang dapat membantu meringankan lebih banyak orang dari rasa sakit, mual, dan muntah mereka.

"Ini adalah sesuatu yang baru. Glutamat adalah penyebab migrain yang benar-benar baru diketahui dan kemungkinan mereka adalah pemain dalam penyakit lain pada sistem saraf," ujar ahli saraf dari University of Utah, KC Brennan.

Menemukan Identitas Aroma, Cerminan Kepribadian dalam Pilihan Parfum

Peran glutamat dalam penyebab migrain telah diketahui sebelumnya. Orang yang menderita sakit kepala sebelah memiliki tingkat glutamat yang lebih tinggi daripada orang yang tidak terkena, baik saat terjadi maupun di antara serangan migrain.

Tapi migrain bisa berubah-ubah. Tidak semua migrain disertai dengan aura, hanya sekitar sepertiga penderita migrain yang mengalaminya, dan terkadang orang yang memiliki aura hanya sedikit atau bahkan tidak mengalami sakit kepala tersebut.

Pemicu glutamat juga bervariasi pada penderita migrain, mencakup makanan dan minuman tertentu, bau menyengat, cahaya terang, sinar matahari, stres, dan kelelahan.

Akar penyebab migrain masih kurang dipahami, meskipun ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa migrain akan segera terjadi, seperti mengalami aura atau fenomena yang disebut penyebaran depolarisasi .

Ilustrasi sakit kepala/demam.

Benarkah Migrain Lebih Sering Menyerang Usia 30 Tahun? Ini Faktanya Menurut Dokter

dr. Andre, Sp. N, Dokter Spesialis Neurologi RS Pondok Indah, menjelaskan bahwa migrain sering terjadi pada usia 20 hingga 40 tahun, dengan puncaknya di usia 30 tahun.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2024