Teknologi Pengurutan Genom Bantu Hentikan Penularan COVID-19
- abc
Misalnya, seorang pasien di rumah sakit diberi gas nebulising ketika mengalami gejala dan tanpa disadari hal ini menyebabkan penularan virus ke sejumlah orang.
Dalam kasus lain, mereka mengidentifikasi kesalahan pada alat pelindung diri (APD) yang dikenakan tenaga medis.
"Hal itu memberi kami informasi bagaimana melacak orang-orang ini dan bagaimana mencegah penularan virus lebih lanjut," kata Prof Bill.
"Kami jadi tahu bahwa sebagian besar penularannya bersifat lokal," jelasnya.
Membuktikan teknologinya bekerja dengan cepat
Pengurutan genom dan pelacakan kontak telah meningkat selama pandemi COVID-19.
Pada awal Maret, Depkes NSW menghubungi lembaga Garvan dan Kirby untuk meminta bantuan dalam memetakan penularan COVID-19.
Saat itu, sampel masih dibawa dengan berjalan kaki dari satu laboratorium ke laboratorium lainnya dalam tempat pendingin.
"Pada gelombang kedua kami sudah memiliki semua metodologi yang diperlukan," kata Prof Rowena Bull.
"Setelah menerima sampel di pagi hari, malamnya kami sudah bisa menentukan apakah urutan genom itu ada di dalam kelompok tertentu atau di kelompok lainnya," katanya.
Kunci untuk mempercepat proses ini adalah teknologi pengurutan genom yang disebut nanopore.
Teknologi nanopore yang dikembangkan Oxford sebenarnya telah berusia hampir satu dekade, tapi hingga saat ini teknologi tersebut hanya terbatas pada laboratorium-laboratorium terbaik.