Facebook dan Twitter Gak Mau Dianggap sebagai Media Tradisional

Twitter dan Facebook.
Sumber :
  • dw

VIVA – Facebook dan Twitter tidak mau disalahkan soal Pemilu Amerika Serikat (AS). Keduanya melakukan pembelaan terhadap penanganan atas misinformasi atau penyebaran informasi yang salah ketika pemilu berlangsung. Hal ini terungkap saat kedua platform diundang dalam rapat dengar pendapat dengan Kongres AS beberapa waktu lalu.

Bursa Asia Fluktuatif saat Investor Perhatikan Reli Dow Jones yang Masih Berlangsung Sejak Pemilu AS

Kepala Eksekutif Facebook dan Twitter, Mark Zuckerberg serta Jack Dorsey, hadir dalam rapat namun dari jarak jauh alias online. Mereka dipanggil untuk membahas sensor dan penindasan terhadap artikel berita serta penanganan Pemilu AS 2020 di kedua platform tersebut.

Baca: Ketahuan Sebar Informasi Salah, Siap-siap Dihukum Berat Facebook

Saham Tesla Melambung Pasca Donald Trump Deklarasikan Kemenangan di Pilpres AS

Seperti dilansir dari laman The Business Times, Rabu, 18 November 2020, keduanya mengatakan jika Facebook dan Twitter seharusnya tidak boleh diperlakukan sebagai penerbit ataupun media tradisional.

Baik Dorsey maupun Zuckerberg juga membela diri terhadap upaya mereka soal penanganan informasi yang salah selama kampanye. Zuckerberg bahkan menceritakan jika timnya menghapus klaim palsu termasuk soal pemungutan suara.

Viral, Momen Donald Trump Joget 'Gemoy' ala Prabowo usai Deklarasi Kemenangan

Selain itu Facebook dikatakan juga memberikan notifikasi terhadap lebih 150 juta konten. Seluruh jumlah tersebut ditandai oleh tim cek fakta. "Kami memperkuat penegakan aturan terhadap milisi, konspirasi jaringan, dan grup lainnya untuk mencegah mereka menggunakan platform kami supaya terjadi kerusuhan sipil," tegas Zuckerberg.

Baca juga: Twitter Sudah Hukum 300 Ribu Cuitan Bermasalah

Sementara itu, Dorsey juga menegaskan kalau keputusan Twitter sangat adil. Ia menyebut tidak menyaring konten dengan tujuan bias, termasuk tidak ada sudut pandang politik, afiliasi partai, serta ideologi politik untuk memutuskan kebijakan di dalam platformnya.

"Aturan kami tidak berdasarkan atas suatu ideologi atau sejumlah keyakinan tertentu. Kami sangat percaya dalam bersikap untuk tidak memihak dan berusaha untuk menegakkan aturan secara adil," tutur Dorsey.

Ilustrasi Analisis Tren Pasar

Daya Beli Tahan Banting, Pasar Domestik Diprediksi Bakal Untung Kalau ...

Hasil Pemilu AS ) menimbulkan kekhawatiran di pasar global dan domestik. Analis memperkirakan pasar domestik berpotensi cuan apabila mampu meredakan aksi jual (net sell).

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024