Doa Paus Fransiskus, Kecerdasan Buatan dan Robot Patuh pada Manusia

Paus Fransiskus.
Sumber :
  • Instagram/@franciscus

VIVA – Paus Fransiskus meminta orang-orang di seluruh dunia untuk berdoa agar kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan robot tetap patuh pada umat manusia. Ia mengaku takut jika nantinya robot bisa membuat ketidaksetaraan di dunia.

Denny JA Rumuskan 6 Prinsip Emas Spiritualitas di Era AI

Dilansir dari situs Metro, Selasa, 17 November 2020, seruan itu dilontarkan dalam konten YouTube bulanan Paus Fransiskus. Dalam pesannya ia mengatakan AI adalah inti dari perubahan penting yang akan manusia alami. Robot dikatakan memiliki kekuatan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.

Namun, hal ini hanya kemungkinan apabila kita bisa menggunakannya dengan benar. "Kemajuan teknologi memang bisa meningkatkan ketidaksetaraan, tapi kemajuan yang sebenarnya bukan seperti itu. Kemajuan di masa depan harus diorientasikan untuk menghormati martabat manusia," ujarnya.

Implikasi Ketergantungan pada Kecerdasan Buatan terhadap Proses Pembelajaran

Bisa diartikan bahwa dirinya sangat memahami kehidupan sebelum teknologi ada seperti saat ini. Ia bercerita saat dirinya kecil masih belum ada televisi dan keluarganya tidak mendengarkan radio.

Tidak hanya Paus Fransiskus, banyak juga pakar teknologi lainnya yang memperingatkan bahaya kecerdasan buatan (AI). Walaupun memang di sisi lain teknologi itu bisa digunakan untuk berbagai macam kebaikan. Salah satunya yang dilakukan oleh para peneliti di AS.

50 Orang Terkaya di Indonesia 2024

Sejumlah peneliti mengembangkan kecerdasan buatan (AI) sebagai cara mendeteksi COVID-19. Teknologi itu disiapkan, untuk membedakan suara batuk seseorang yang terinfeksi dan tidak. Kecerdasan buatan ini dikembangkan oleh tim peneliti di MIT Amerika Serikat, dan sedang dalam tahap uji coba.

Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp. D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FA

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Indonesia diwakili oleh Prof. Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp. D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FAADV. Dia terpilih sebagai pemenang penerima penghargaan NAOS.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024