Hacker Rusia dan Korea Utara Serang Perusahaan Pembuat Vaksin COVID-19

Ilustrasi maling/hacker
Sumber :
  • LLERO

VIVA – Hacker atau peretas dari Rusia dan Korea Utara telah melakukan penargetan terhadap perusahaan farmasi yang melakukan penelitian Virus Corona COVID-19 untuk membuat vaksin. Hal ini diungkapkan oleh Microsoft dalam blog terbarunya.

Gila, Pasukan Rusia Bakar Muka Tentara Korut untuk Hilangkan Bukti

Dikutip dari situs The Verge, Senin, 16 November 2020, setidaknya ada tujuh perusahaan farmasi terkemuka yang menjadi target, seperti yang ada di Amerika Serikat (AS), Kanada, Prancis, India, dan Korea Selatan.

"Di antara yang ditargetkan, mayoritas adalah pembuatan vaksin untuk COVID-19 yang sedang melalui berbagai tahap uji klinis," ujar Microsoft Corporate Vice President of Customer Security and Trust, Tom Burt.

Tank Israel Tembaki Ruang Perawatan Medis di Gaza hingga Terbakar

Raksasa teknologi AS itu tidak menyebut nama perusahaan atau memberi detail tentang data apa saja yang dicuri hacker.

Namun mereka mengaku telah memberi masukan kepada ketujuh perusahaan farmasi tersebut dan menawarkan bantuan jika hacker mulai melakukan serangan siber.

Gaji Dwi Ayu Korban Penganiayaan oleh Anak Bos Toko Roti Ternyata Belum Dibayar

Menurut Burt, serangan-serangan siber yang dilayangkan telah diblokir oleh perlindungan keamanan. Peretas menggunakan berbagai metode untuk melakukan serangan, termasuk upaya login brute force untuk mencuri kredensial login.

Mereka juga melakukan spear phishing, di mana hacker menyamar sebagai perekrut yang mencari karyawan, atau perwakilan dunia seperti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Serangan ini digunakan untuk mengganggu organisasi yang melakukan perawatan kesehatan untuk memerangi pandemi. Kami pikir serangan ini tidak masuk akal dan masyarakat harus mengutuknya," kata Burt.

VIVA Militer: Pasukan Korea Utara di Rusia

Pejabat AS: Ratusan Tentara Korea Utara Tewas Saat Bertempur Melawan Ukraina

Pasukan Korea Utara yang dikirim untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina dilaporkan telah menderita banyak korban dengan ratusan prajurit tewas atau terluka.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024